Jakarta, Gatra.com – Musim pandemi Covid-19 membuat hampir sebagian besar masyarakat memberlakukan aktivitas bekerja dari rumah (work from home). Dengan demikian, fokus pekerjaan atau rutinitas yang semula terkonsentrasi di kantor harus bergeser ke rumah masing-masing. Hal itu tentu membawa risiko keamanan siber terutama bagi perusahaan dan karyawan yang menggunakan sistem IT dan tenologi informasi sebagai perangkat kerja.

Terlebih krisis Covid-19 diprediksi akan berlanjut hingga akhir tahun, dan perusahaan di Asia Tenggara khususnya Indonesia membutuhkan solusi pertahanan siber yang tangguh dan berkelanjutan. Berikut panduan keamanan siber yang diberikan oleh BSA | The Software Alliance untuk karyawan yang bekerja dari rumah selama masa pandemi.

1. Mengadakan pelatihan dan membuat catatan bagi karyawan untuk menggunakan perangkat lunak secara aman terutama untuk prosedur-prosedur baru sehubungan dengan bekerja dari rumah.

2. Memasang perangkat lunak berkaliber bisnis pada semua komputer dan server milik perusahaan dan menyediakannya bagi karyawan yang menggunakan gawai milik sendiri. Pastikan perangkat lunak digunakan adalah produk asli, terbaharui, dan selalu aktif. Perangkat lunak tersebut harus memungkinkan penghapusan data sensitif dari jauh apabila terjadi kondisi gawai hilang atau dicuri. Meski malware masih dapat terunduh dengan perangkat lunak seperti itu, namun selama ancaman dikenali, malware akan tetap dapat terdeteksi dan dikarantina segera.

3. Melakukan semua komunikasi terkait kepentingan perusahaan melalui satu platform yang secara khusus dirancang untuk keamanan berbisnis. Melarang semua percakapan terkait perusahaan menggunakan platform konsumen, terutama yang diketahui memiliki celah keamanan dan tidak memiliki enkripsi end-to-end.

4. Batasi izin dari administrator bagi peminjaman gawai milik perusahaan untuk menghindari pemasangan perangkat lunak yang tidak disetujui.

5. Melakukan audit terhadap semua gawai milik perusahaan untuk memastikan bahwa semua perangkat lunak yang digunakan terlisensi, didapatkan secara resmi, dan terbaharui. Perangkat lunak yang tidak terlisensi tidak terbaharui secara otomatis, sehingga sering kali ada celah keamanan yang telah diperbaiki di versi terbaru. Selain itu perangkat lunak bajakan terkadang mengandung malware atau dirancang tanpa dilengkapi dengan pengamanan esensial.

6. Untuk komunikasi terkait urusan bisnis/perusahaan, gunakan hanya perangkat lunak yang memiliki enkripsi end-to-end. Hal ini memastikan bahwa komunikasi Anda hanya dapat terjadi antara Anda dan orang yang dituju, dan pesan-pesan tersebut tidak tersimpan dalam bentuk yang dapat dibaca pada server luar.

7. Membeli VPN berkaliber perusahaan untuk digunakan khusus bagi semua karyawan yang bekerja jarak jauh dan mereka harus mengaktifkannya sebelum terhubung dengan jaringan perusahaan.

8. Simpan cadangan semua data perusahaan secara teratur di server yang aman dan terenkripsi.

9. Gunakan otorisasi ganda untuk memastikan bahwa karyawan betul-betul terverifikasi, bukan peretas atau pencuri.

10. Manfaatkan penyimpanan komputasi awan (Cloud) yang aman untuk dokumen perusahaan, sehingga karyawan tidak perlu mengunduh lampiran surat elektronik.

11. Lindungi konferensi video dengan kata sandi “Bombing” pada pertemuan publik telah marak terjadi di ranah internet. Sebaiknya ruang yang Anda gunakan seharusnya hanya menerima pihak-pihak yang diundang, tapi jika Anda tidak yakin, ada cara lain untuk melindunginya.

12. Bentuk tim respons insiden (RI) dan siapkan rencana untuk menghadapi krisis potensial seperti serangan berbahaya dan kebocoran data. Mintalah tim berlatih dan menguji rencana respons insiden tersebut dengan melakukan simulasi atau latihan. Menurut IBM, cara ini adalah faktor mitigasi pertama dan ketiga yang dapat mengurangi biaya ketika terjadi pelanggaran keamanan, dengan penghematan rata-rata US$680.000.

Demikian trik dan panduan keamanan yang diberikan BSA semoga dapat memberikan kenyamanan bagi karyawan dan korporasi selama musim pandemi. Selamat mencoba!