Home Ekonomi Ekspektasi Kenaikan Konsumsi Air Karanganyar Tak Tercapai

Ekspektasi Kenaikan Konsumsi Air Karanganyar Tak Tercapai

Karanganyar,Gatra.com - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Lawu Karanganyar sulit merealisasikan kenaikan konsumsi air bersih secara maksimal. Selama pandemi covid-19, konsumsinya hanya naik 10,5 persen. 

Direktur PUDAM Tirta Lawu, Prihanto mengatakan para pemudik dan jemaah salat menyumbang kenaikan konsumsi pada Ramadan. Sayangnya, itu tidak terjadi tahun ini.

"Pandemi Covid-19 mengakibatakan mudik dilarang. Salat berjamaah di masjid dianjurkan dilakukan di rumah. Ini yang menyebabkan kenaikan penggunaan air kurang signifikan," katanya kepada wartawan di kantornya, Selasa malam (12/5).

Selama pandemi Covid-19, pemakaian airnya 111.069 meter kubik. Perhitungannya pada bulan Maret dan April. PUDAM Tirta Lawu menghitungnya dari seluruh konsumen unit pusat, timur dan barat. Selama dua bulan itu, perusahaan berpelat merah ini memberi diskon 50 persen pembayaran tagihan bagi pelanggan sosial dan rumah tangga I, II dan III. Meski demikian, Prihanto mengaku tak merugi. Hanya saja, penjualan air tak maksimal.

"Target pendapatan tiap bulan 100 persen tercapai. Namun kenaikannya sedikit. Tidak seperti tahun lalu yang sampai 50 persen pada Ramadan," jelasnya.

Ia menyebut subsidi air bagi pelanggan sosial, rumah tangga I, II dan III sekitar Rp 1,7 miliar. Dari total 64 ribu pelanggannya, sekitar 47 ribu pelanggan di kategori terdampak. Pandemi virus Covid-19 diprediksi kurang maksimal menyetor keuntungan ke kas daerah. Sesuai aturan, PUDAM berhak menggunakan 50 persen saja penjualan air.

"Pada tahun lalu penjualan air Rp5,6 miliar. Sekitar 50 persennya atau Rp2,8 miliar disetor ke Kasda. Pada tahun ini diperkirakan hanya dapat menjual Rp3,6 miliar saja," katanya.

Sejumlah program juga tertunda, seperti pemasangan sambungan air bersih ke masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang sedianya dilakukan pad April 2020. 

70