Home Kebencanaan Belajar dari Korea Selatan, Jangan Buru-buru Longgarkan PSBB

Belajar dari Korea Selatan, Jangan Buru-buru Longgarkan PSBB

Jakarta, Gatra.com - Wabah Covid-19 memicu tarik ulur dua rezim yaitu kesehatan dan ekonomi. Rezim kesehatan menekankan pentingnya pembatasan sosial dan jarak fisik yang memukul sektor ekonomi. Karena itu muncul keinginan kuat untuk segera membuka Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) agar sektor ekonomi segera bergulir kembali. Seperti, munculnya wacana pekerja di bawah 45 tahun untuk segera kembali aktif kembali. Pertimbangannya, yang terinfeksi kebanyakan manula.

Belajar dari Korea Selatan yang melonggarkan pembatasan sosial langsung terpukul dengan kasus baru yang berpotensi memicu gelombang kedua pandemi. Kelonggaran pembatasan sosial memungkinkan warga mengunjungi klub malam. Akibatnya, sebanyak 101 kasus coronavirus baru telah dikaitkan dengan klaster klub malam di Korea Selatan, kata Walikota Seoul Park Won-soon, 11/05. Demikian CNN.

Klaster muncul di distrik hiburan ibukota Itaewon selama beberapa hari terakhir, menimbulkan kekhawatiran gelombang kedua infeksi. Sejauh ini 7.272 orang di Seoul telah diuji sehubungan dengan klub malam itu, kata Park.

Diperkirakan 10.905 orang berada di sekitar klub Itaewon pekan lalu, menurut catatan menara sinyal telepon. Kota mengirim pesan teks ke semua nomor yang diidentifikasi dan meminta mereka untuk diuji. Jumlah orang yang dites dua kali lipat setelah para pejabat mulai menawarkan pengujian anonim, kata Park.

Kota ini juga mengamankan daftar hampir 500 orang yang berada di daerah yang terkena dampak melalui catatan kartu kredit, dan meminta mereka untuk diuji dan dikarantina sendiri. "Seoul sekarang melakukan pemeriksaan acak terhadap klub, dan tempat hiburan untuk menegakkan perintah penutupan," kata Park.

Gelombang kedua: Korea Selatan telah digembar-gemborkan secara internasional sebagai contoh sebuah negara yang menangani dan membendung wabah Coronavirusnya dengan benar, sebagian besar melalui pengujian, karantina, dan tindakan pelacakan kontak yang agresif.

Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa negara-negara yang mencabut pembatasan, termasuk Korea Selatan, melihat peningkatan dalam kasus-kasus baru selama akhir pekan. Jadi jangan buru-buru mencabut PSBB meskipun wabah terlihat mereda.

371