Home Gaya Hidup Seniman Purbalinga Galang Dana lewat Kangen Manggung

Seniman Purbalinga Galang Dana lewat Kangen Manggung

Purbalingga, Gatra.com – Seniman yang tergabung dalam Dewan Kesenian Purbalingga (DKP) menggelar pementasan pentas virtual, Sabtu-Senin, 16-18 Mei 2020. Pentas selama tiga hari beruturut ini menampilkan sejumlah seni tradisional dan seni modern.

Ketua DKP, Bowo Leksono mengatakan, pentas virtual Kangen Manggung yang mengusung tema “Seniman Kuat, Korona Minggat” digelar pukul 15.30 – 17.30 WIB. Pentas seni tersebut dipusatkan di lapangan tenis belakang pendopo Dipokusumo, dipentaskan tanpa kehadiran penonton, sehingga yang ada di lokasi hanya panitia dan pementas dengan mengacu pada protokol penanganan Covid-19.

"Ini digagas seniman DKP yang selama ini mereka memang tidak bisa pentas, manggung atau job-nya hilang, tetap di rumah. Kemudian mereka kepingin tetap berkarya, karya mereka sudah ada," ujarnya, di Purbalingga, Jawa Tengah, Minggu (17/5).

Dia mengatakan, karya tersebut disatukan lalu disyuting dan disiarkan secara live streaming. Video penampilan mereka diputar melalui akun media sosial milik DKP dan akun-akun pendukung lainnya. Selain itu dokumentasi berupa video dan foto juga diunggah pada akun media sosial DKP.

Hari pertama, dibuka dengan pentas Wayang Jemblung oleh Dalang Kusno. Lalu dilanjutkan tari tradisi oleh Sanggar Tari Citra Budaya, musik organ tunggal oleh Martin Soliswan, aksi lukis oleh Chune Yulianto, yang dipadu monolog teater oleh Agustav Triono dari Komunitas Katasapa, musik dari komunitas Beatbox Purbalingga, kentongan Kingsan dan musisi lokal New Pelangi Band.

Pada hari kedua, akan dipentaskan begalan oleh Tuwarno, tari tradisi oleh Candra, band dari Ganis Dkk Band, Calung Ruwet oleh Feri Andri, pembacaan cerpen oleh Ryan Rachman dan Kukuh Pribadi, kentongan oleh Laskar Aji Saka, musik akustik oleh Agung dan band Kamuajo.

Sedangkan di hari terakhir akan dipentaskan ebeg oleh Paku Beling, musik bentongan dari Kelurahan Kalikabong, musik kolaborasi tari oleh Ani Susiningtyas, monolog oleh Trisnanto Budidoyo dari Lesbumi, stand up comedy oleh komunitas Stand Up Comedy Purbalingga, tutur lisan oleh Tomo Gondrong, wayang minimalis oleh Sutarko serta ditutup musisi lokasl Modestly Band.

Menurut Bowo, pihaknya membuka donasi yang akan diberikan kepada para seniman terdampak Covid-19, Hal ini karena banyak seniman yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan hanya mendapatkan penghasilan dari pentas. Misalnya seniman ebeg yang sudah mendapatkan job pentas harus dibatalkan, atau guru ekstrakurikuler musik yang harus berhenti mengajar karena siswa diliburkan.

"Kita sudah bikin kriterianya siapa saja seniman yang terdampak nanti akan dapat dari donasi Sabtu Sampai senin kita gelar Kangen Manggung. Kriterianya antara lain seniman sudah sepuh dan sakit sakitan, seniman yang sama sekali tidak bisa berkarya dan tidak punya pekerjaan lain hanya berkesenian. Kriteria ini cukup ketat, karena mereka akan mendapatkan donasi.

Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pentas daring yang digagas oleh Dewan Kesenian Purbalingga. Pendemi Covid-19 mempunyai dampak yang luar biasa, termasuk berdampak pada para seniman lokal Purbalingga.

Meski tidak ada ruang untuk pentas, Tiwi tetap berharap para seniman lokal Purbalingga tetap semangat untuk menciptakan karya-karya besar bagi Purbalingga.

“Kegiatan Kangen Manggung ini juga untuk memberikan ruang gerak bagi seniman-seniman lokal Purbalingga. Karena kurang lebih dua setengah bulan ini para seniman terdampak adanya covid-19. Kita ingin menyemangati para seniman-seniman lokal Purbalingga, agar walaupun kita dihadapkan adanya Covid-19, akan tetapi para seniman harus tetap semangat untuk terus bisa menghasilkan karya-karya besar bagi Kabupaten Purbalingga,” tuturnya.

292