Karanganyar, Gatra.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar menyalurkan 23,272 ton beras zakat fitrah ke 7.244 masyarakat. Dari jumlah itu,  5.179 penerima kalangan perorangan, 42 masjid, 11 sekolah, empat panti, empat pesantren, 29 lembaga masyarakat dan dua penca. Zakat tersebut disampaikan sampai ke pintu rumah penerimanya.

Wakil Ketua Baznas Baznas Karanganyar Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Iskandar mengatakan pengadaan beras zakat fitrah bersumber uang zakat, infak dan sedekah dari berbagai kalangan, mulai masyarakat umum sampai ASN. Uang yang terkumpul dibelikan tak hanya beras,  namun juga komoditas bahan pokok lainnya seperti gula, teh, minyak goreng, kecap, sabun mandi dan sabun cuci.

“Untuk zakat fitrah, beras sebanyak 23 ton disalurkan ke 7.244 orang. Mereka dari kalangan perorangan, masjid, panti dan sebagainya di 17 kecamatan,” kata Iskandar kepada Gatra.com jelang pemberangkatan armada penyalur zakat fitrah di kantornya, Senin (18/5).

Selain menyalurkan beras zakat fitrah, Baznas Karanganyar juga memberikan 5.000 paket sembako ke guru taman baca Alquran, ponpes, marbot masjid, warga miskin binaan, dai kamtibmas dan warga masyarakat. Nilai per paket Rp200.000.

Iskandar mengatakan 3.700 paket didistribusikan terlebih dulu. Setelah selesai, berlanjut ke sisanya.

“Distribusi susulan ke penerima yang berada di wilayah pinggiran. Kami serahkan sampai ke tangan penerima by name. Biasanya hanya beras, namun sekarang ditambah sembako karena sangat membantu mereka di tengah pandemi COVID-19,” katanya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono meyakini para dermawan mendapat nilai kebaikan luar biasa. Di saat semua orang kesulitan akibat pandemi COVID-19, sebagian masih peduli terhadap sesama.

“Yakini pasti Allah akan memudahkan urusan kita semua. Niatkan untuk beribadah, pasti mendapat keutamaan luar biasa,” katanya.