Home Gaya Hidup Chelsea Islan dan Magang Jurnalis Fesyen

Chelsea Islan dan Magang Jurnalis Fesyen

Aktris Chelsea Islan sempat mencicipi manis pahitnya merajut kata menjadi berita sebelum berkiprah di layar lebar. Pemeran Keira di Ayat-ayat Cinta 2 kelahiran Washington D.C., Amerika Serikat (AS) ini, menjadi jurnalis fesyen di majalah perempuan, selepas berseragam putih abu-abu.

Chelsea menuturkan, selepas tamat SMA, tidak langsung mengambil kuliah. "Jadi, istilahnya aku ngambil gap year. Nah, di gap year itu aku memutuskan ambil magang," ucapnya dalam telekonferensi video gelaran Kementerian Pendidikan pada Rabu 6 Mei lalu, yang diikuti Wartawan GATRA, Ucha Julistian Mone.

Aktris yang memulai kariernya di layar lebar pada 2013 sebagai Annalise di film Refrain, mendapat dukungan penuh dari orang tua untuk tidak langsung meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dukungan tersebut diberikan, mengingat pentingnya belajar mengenai kehidupan nyata.

Dara yang sempat menjadi nominator ‎Piala Citra kategori Aktris Terbaik pada 2015 dan 2016, untuk aktingnya sebagai Diana di film Di Balik 98 serta Ilona lanobska di Rudy Habibie, mengeksplorasi kemampuan menulis berita tentang fesyen di bawah ketatnya tenggat waktu. "Aku tuh suka dengan dunia fesyen. Makanya, saat itu aku mutusin buat coba magang di dua perusahaan media fesyen, yaitu Gogirl dan Fimela. Jadi di situ, aku jadi jurnalis fesyen dan stylist juga," tuturnya.

Dari pengalamannya menulis artikel dan berita tentang fesyen, pemeran Alfie di film Sebelum Iblis Menjemput ini pun mendapat berbagai hal tentang fesyen dari dapur media. Ia mengaku, awalnya kesulitan untuk meracik berita tentang fesyen. Menulis dan mengulik dunia fesyen dari nol, ternyata tidak mudah.

"Mungkin banyak yang bilang jurnalis itu gampang, kerjaannya cuma nulis. Padahal jadi wartawan itu sulit, interview kiri-kanan, deadline, tapi aku seneng banget bisa ngejalanin semua itu," ujarnya.

Atas pengalaman itu, Chelsea memahami bahwa bekerja di balik layar seperti jurnalis, tak kalah pentingnya dengan pekerjaan di depan layar. "Itu akhirnya menjadi pembelajaran yang baik buat aku," ucapnya.‎