Home Olahraga Bersiap Menuju Laga Papua

Bersiap Menuju Laga Papua

Ski air dan panjat tebing menjadi cabang olahraga unggulan Provinsi Sumatera Selatan dalam kompetisi PON ke-XX di Papua. Diyakini Tak terpengaruh pandemi corona, para atlet mulai menjalani sesi latihan dan pembinaan untuk event lokal dan internasional. Selain itu ada program regenerasi dengan menjaring bibit muda ke sekolah-sekolah

 

Jakabaring Sport City (JSC) menjadi saksi kesuksesan even olahraga terbesar di benua Asia yakni Asian Games. Berbagai venue berstandar internasional berdiri kokoh di kawasan stadion dengan luasan 350 hektar tersebut. Mulai dari Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) hingga Danau Jakabaring yang menjadi venue dayung saat Asian Games lalu.

Kini JSC yang terletak sekitar 5 kilometer dari pusat kota ini pun bakal menjadi tempat latihan para atlet Sumsel untuk melaju ke Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX di Papua yang direncanakan digelar pada Oktober hingga November mendatang. Meski waktu pelaksanaan PON masih dimungkinkan bergeser karena wabah corona, para atlet tetap memusatkan latihan untuk persiapan tersebut.

Sekretaris Umum (Sekum) Persatuan Ski Air dan Wakeboad Indonesia (PSAWI) Sumsel, Lidayanto mengatakan menjelang PON XX, pihaknya telah membuat program kerja untuk meraih emas di PON Papua. Program itu memuat tiga (3) tahapan, pertama yakni pematangan latihan di Danau Sunter, Jakarta. Kedua, training camp di Danau Jakabaring Sport City. Ketiga, tryout di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pematangan latihan di Danau Sunter, Jakarta dijadwalkan mulai Februari hingga Mei. Kemudian untuk training camp di Danau Jakabaring akan dilangsungkan pada Mei hingga Juli dan untuk tryout Kuala Lumpur, Malaysia direncanakan pada Juli hingga September mendatang. “Setelah tiga tahapan ini baru atlet dikirim ke Papua untuk mengikuti PON XX,” kata Lidayanto ketika diwawancara Gatra Sumbagsel pada Maret lalu.

Untuk saat ini, PSAWI masih menyiapkan hal administratif. Pihak asosiasi, terang Lidayanto, tengah berkoordinasi dengan KONI Sumsel, mengingat penganggaran diakomodir KONI Sumsel untuk disampaikan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumsel. Ia menyebutkan Mei mendatang proses administrasi ditarget selesai, sehingga pihaknya bisa memasuki tahap pematangan atlet.

Meski demikian para atlet ski air sudah memulai latihan ringan dan rutin dalam rangka warming up. “Saat ini mereka juga tetap latihan di tempat mereka masing-masing yakni di Teluk Gelam, Sumsel,” ujarnya.

Bila nanti kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan pematangan latihan di Jakarta karena situasi yang kurang kondusif akibat wabah corona dan sebagainya, maka PSAWI akan melanjutkan ke tahap training camp. Danau Jakabaring, terang Lidayanto, sengaja dipilih sebagai kamp pelatihan agar strategi dan taktik atlet Sumsel tidak mudah diketahui oleh official dari provinsi lain.

Selain itu, fasilitas di Danau Jakabaring juga sangat memadai karena berstandar internasional dan sempat menjadi venue dalam even Asian Games pada 2018 lalu. “Sebenarnya mereka (atlet) rutin melaksanakan latihan untuk menjaga fisik mereka. Tetapi untuk training camp ini akan ditekankan pada strategi dan keterampilan teknik dalam olahraga ski air,” katanya.

Lidayanto menerangkan terdapat empat (4) atlet ski air yang lolos dalam pra kualifikasi PON XX di Papua. Hanya saja, pihaknya menyiapkan tiga atlet yakni Indra untuk kelas slalom putra. Selanjutnya, Dasti untuk kelas Slalom Putri dan Deriano Budiman untuk kelas Wake Board.

Ketiganya merupakan atlet berprestasi dan andalan Bumi Sriwijaya. Misalnya Indra, juara bertahan ski air yang berhasil menyabet emas dalam tiga PON sebelumnya. Sedangkan, dua atlet lainnya cukup baik menguasai olahraga ski air. Oleh karenanya, pihaknya optimis mampu membawa pulang medali emas dan dua medali perunggu pada PON XX di Papua untuk cabor ski air.

“Yang kami sangat unggulkan yakni Indra karena rekam jejaknya dalam tiga PON terakhir yang memuaskan,” katanya. Ke depan, ia mengaku bakal menyiapkan atlet muda berbakat untuk regenerasi. Upaya itu dilakukan asosiasi dengan melaksanakan program “Ski Air Goes to School”. Dalam program tersebut pihaknya akan mendatangkan pelatih dan atlet ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam rangka edukasi dan penemuan bibit atlet berbakat.

Para atlet akan berbagi pengalaman dan prestasi yang mereka raih selama melakoni profesi sebagai atlet. Sementara pelatih akan memberikan pengetahuan mendasar tentang olahraga ski air. Dengan adanya kegiatan sharing pengalaman itu diharapkan akan menumbuhkan minat siswa untuk berkecimpung di cabor ski air di Sumsel.

Saat ini jumlah atlet yunior dibawah naungan PSAW baru berjumlah delapan (8) orang. Dari sejumlah itu, sudah terdapat beberapa atlet yang tampil apik dengan menyabet medali dalam pertandingan ski air di Jakarta. Dalam program tersebut diharapkan setiap sekolah mampu menyumbangkan 5 hingga 10 orang atlet ski air.

Program tersebut menurut Lidayanto akan terus digalakkan terutama dalam kepengurusan baru PSAW nantinya. Ia mengatakan pihaknya akan mendorong terlaksananya beberapa agenda kejuaraan ski air di Danau Jakabaring, Palembang. “Untuk saat ini, kami masih fokus terlebih dahulu kepada kepengurusan karena akan ada kepengurusan baru terutama di PSAW Sumsel,” pungkasnya.

**

Panjat Tebing Cabor Andalan Sumsel

Panjat tebing juga menjadi olahraga populer di Sumatera Selatan selain ski air. Olahraga ini juga digandrungi mahasiswa di tingkat perguruan tinggi yang tergabung dalam himpunan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala). Oleh karena peminat olahraga tinggi adrenalin ini adalah kaum muda-mudi, maka penemuan bakat baru menjadi peluang tersendiri.

Hal itu diungkapkan oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumsel bahwa pihak asosiasi akan terus mempersiapkan atlet andalan asal Sumsel yang utamanya berasal dari atlet muda. Menjawab kesiapan PON Papua, Ketua Umum FPTI Sumsel, Beni Hernedi mengatan pihaknya mempersiapkan skill dan mental atlet. Mulai dari membuat pelatihan atlet, pelatihan juri, pelatihan membuat jalur, pelatda mandiri dan lain sebagainya.

“Kegiatan ini kita lakukan dalam mempersiapkan atlet Sumsel agar bisa berprestasi. Terutama dalam menghadapi PON Papua tahun ini,” ujar Beni melalui pesan singkat kepada Gatra Sumbagsel awal April lalu.

Ia mengatakan pembinaan atlet di berbagai sektor terus dilakukan di tingkat kabupaten/kota yang ada di Sumsel. Pembinaan rutin dilakukan terutama untuk 10 atlet yang akan diberangkatkan dalam ajang PON Papua 2020.

“Yang kita bina ada 10 atlet, namun kita mendapatkan empat tiket dalam PON Papua 2020. Kita juga akan bertarung dalam Kejurnas Junior 2020 di Aceh dengan mengirimkan 18 atlet. Kita optimis memberikan hasil terbaik,” katanya.

Beni menyebutkan total atlet panjat tebing yang dibina FPTI Sumsel saat ini mencapai 244 orang. Dengan rincian, 70 atlet senior, 137 atlet U-21 dan 37 orang atlet U-14. Dari sejumlah kerja keras pembinaan yang dilakukan FPTI Sumsel selama ini, berbagai gelar juara telah direngkuh seperti medali emas di Asian Games nomor speed relay Putra yang diraih M Hiayah.

Selain itu ada atlet Marta Dinata yang juga juara bertahan dan pemegang rekor kejuaraan speed extream SILO 45 meter di Sumbar 2018-2019, atlet peraih emas perorangan lead putra Alimin Nurdin dan lainnya. ”Pola pembibitan yang kita lakukan mulai dari [pembinaan] usia dini oleh pengurus kabupaten/kota. Tolak ukurannya FPTI Sumsel membuat sirkuit yang rencananya akan di lakukan tahun ini sebanyak tiga kali,” ujarnya.

Beni berharap pemerintah dapat mendorong pembinaan atlet panjat tebing agar cabor ini dapat menjadi andalan di masa datang dan tidak hanya meraih prestasi musiman. “Kita juga tentu memiliki kendala, kendala pada personal atlet tentu bukan hal yang aneh lagi. Yang jelas kita butuh perhatian pemerintah yang lebih serius lagi. Harapan untuk mendulang prestasi tentu terbuka lebar, dan atlet tetap harus berjuang dalam keadaan seperti apapun itu,” katanya.

Di kesempatan lain, Ketua Harian FPTI Sumsel, Rizal Lubis mengatakan dengan keterpilihan pengurus dan ketua FPTI Sumsel yang baru dapat menjadi magnet dalam mendongkrak prestasi atlet di masa datang. “Kami yakin olahraga khususnya panjat tebing di Sumsel akan mencapai prestasi di berbagai ajang baik nasional maupun internasional,” ucapnya.

Ia menambahkan keberadaan Gubernur Sumsel dan Ketua KONI Sumsel yang baru dapat menjadi pemacu semangat baru bagi FPTI dalam menggerakkan pembinaan atlet dalam menghadapi kompetisi berikutnya. “Kita yakini Pemerintah Sumsel termasuk KONI bisa memberikan stimulus baru dengan memberikan fasilitas yang baik bagi para atlet dalam mengasah kemampuan mereka,” tutupnya.

**

Berlatih di saat Corona

Kesiapan menghadapi kompetisi PON XX di Papua pada 20 Oktober mendatang diperlihatkan oleh atlet panjat tebing asal Sumsel, Alimin Nurdin. Latihan yang ia lakoni menunjukkan keseriusan para atlet menghadapi kompetisi nasional itu meski tengah dilanda pandemi virus corona atau Covid-19. “Untuk sekarang latihan lebih fokus ke daya tahan dan kekuatan fisik,” ujar Alimin saat dihubungi Gatra Sumbagsel awal April lalu.

Berbagai latihan mulai ia jalankan mulai dari sit up, lari, hingga simulasi panjat tebing yang bertempat di kediaman Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba), Sumsel. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga daya tahan tubuh untuk target prestisius yakni meraih medali emas.

Ia mengatakan para atlet terus melakukan persiapan seperti biasa. Hanya saja, ada beberapa latihan yang tidak bisa dilakukan karena situasi lingkungan yang kurang kondusif. Meski demikian latihan tetap dijalankan dan lebih fokus ke daya tahan dan kekuatan fisik.

Latihan yang dijalani rutin enam hari setiap minggunya. Dalam setiap latihan terdapat dua sesi dan setiap sesi berjalan selama dua jam. “Untuk saat ini, kami mensiasati latihan dilakukan di rumah dahulu karena lokasi tempat latihan tidak boleh digunakan sementara waktu,” katanya.

Alimin mengaku banyak atlet yang bakal berjuang keras dalam kompetisi PON kali ini. Ia optimis mampu meraih medali emas dalam PON XX mendatang. Sikap optimis itu lahir dari banyaknya dukungan terhadap dirinya mulai dari keluarga hingga pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumsel. “Saya akan berusaha sebaik mungkin dan terus berdoa agar mampu mencapai target yakni medali emas,” pungkasnya.

Alwi Alim dan Karerek

(Artikel ini tayang di Majalah Gatra Sumbagsel Edisi I No. 02, Tanggal 20 April - 17 Mei 2020)

88