Pati, Gatra.com - Oplah penjualan otak-otak bandeng asal Desa Kenanti, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan tingginya permintaan dari luar daerah sudah terjadi sejak bulan Maret lalu.
Produsen Otak-otak Bandeng, Wawan Hariono mengatakan, jika di hari biasa hanya mampu memenuhi permintaan pasar sebesar 20 kilogram per hari. Menjelang bulan Ramadan ini, permintaan meningkat hingga 60 kilogram per hari.
“Permintaan meningkat sebelum puasa kemarin. Permintaan paling banyak datang dari Jakarta, Semarang, Blora dan Salatiga,” ujarnya, Selasa (19/5).
Adanya pandemi Covid-19 dikatakannya tidak berpengaruh banyak pada permintaan pasar. Lantaran selama ini untuk pemasarannya ia memanfaatkan platform media sosial, sehingga untuk pendistribusian pesanan lebih banyak menggunakan jasa pengiriman.
“Untuk per ekor otak-otak bandeng ukuran kecil kami menjualnya Rp10.000, sedangkan untuk yang ukuran besar jualnya Rp12.000. Kami juga jual paket sekilo isi lima dengan harga Rp50.000,” bebernya.
Ia menyebutkan, jika usaha otak-otak bandeng dan bandeng presto yang digelutinya merupakan usaha turun-temurun yang digeluti keluarganya sejak 94 tahun silam. Sehingga memiliki ramuan rahasia yang tidak dimiliki produsen lainnya di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.
“Menurut orang-orang yang sudah mencoba, otak-otak bandeng produksi kami lebih enak, gurih karena tanpa campuran karena murni daging bandeng yang dicampur telur ayam dan rempah-rempah khusus,” ungkapnya.
Dalam mengolah kuliner khas ini, ia memerlukan waktu 3-4 jam yang dimulai dari proses pembersihan sisik dan kotoran ikan. Untuk kemudian daging ikan digiling dicampur telur ayam dan rempah.
Setelah bahan dicampur merata, daging dan rempah dimasukkan ke bagian dalam ikan bandeng untuk dijadikan isi. Langkah selanjutnya ikan bandeng dikukus selama satu jam dan digoreng.
Agar ikan mampu bertahan lama, proses akhir adalah memvakum ikan bandeng itu di dalam ruangan dengan suhu kurang lebih 20 derajat. “Jika tidak disimpan di pendingin makanan, paling lama mampu bertahan tiga hari. Namun jika disimpan di pendingin makan seperti kulkas mampu bertahan sebulan,” jelasnya.
