Ambon, Gatra.com - Maluku menjadi satu di antara sejumlah wilayah di Indonesia penghasil ikan tangkapan. Namun ketika memasuki musim cuaca ekstrem, produksi ikan tangkapan dari nelayan di Maluku bisa turun hingga lima (5) sampai 10 persen.
Kepada wartawan di Ambon, Selasa (19/5/2020), Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku, Abdul Haris mengatakan, produksi perikanan tangkap di provinsi ini mengalami penurunan, seiring dengan cuaca ekstrem yang terjadi.
Bahkan, cuaca yang tidak bersahabat itu disebutnya, membuat nelayan enggan melaut sementara waktu.
Musim hujan, ikan relatif sedikit. Karena saat musim hujan, gelombangnya menjadi tinggi. Kalau sekarang di atas 1,25 meter. Tapi di tengah laut bisa sampai 2 meter hingga 2,5 meter," terangnya.
Karena itu, menurut Abdul, produksi ikan Maluku di tahun 2020 ini, tidak sebanyak di 2019. Terutama karena di awal tahun ini, jumlah tangkapannya sedikit.
Selain cuaca, Abdul juga menyebut wabah pandemi Covid-19, ikut mempengaruhi aktivitas nelayan, karena tidak dapat melaut secara baik. Apalagi kapal-kapal ikan tidak dapat beroperasi.
Dia berharap, upaya untuk meningkatkan nilai eksport serta ketahanan perikanan di Maluku terus dilakukan, melalui berkoordinasi dengan pemerintah pusat khususnya dalam kondisi pandemi Covid 19 ini.
