Home Ekonomi BI Sibolga Waspadai Defisit Bawang Merah dan Gula Pasir

BI Sibolga Waspadai Defisit Bawang Merah dan Gula Pasir

Sibolga, Gatra.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), pada Januari hingga Mei 2020 dilaporkan masih terkendali meskipun dalam dua bulan terakhir, yaitu April dan Mei 2020 kota tersebut mengalami deflasi.
 
"Prediksi kita juga sekarang ini, (inflasi dan deflasi) sangat terkendali," kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga, Suti Masniari Nasution, Selasa (19/5), perihal kondisi inflasi dan deflasi di Kota Sibolga di masa Pandemi Covid-19. 
 
IHK menjadi suatu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi (kenaikan) dan tingkat deflasi (penurunan) dari barang dan jasa dari waktu ke waktu. Sekalipun IHK di Kota Sibolga dinilai masih terkendali, tapi BI Sibolga tetap saja mewaspadai defisit akan komoditas tertentu, seperti bawang merah dan gula pasir. Kedua komoditas itu dipantau tengah mengalami defisit di Sumut. 
 
"Ini perlu diwaspadai meskipun terkendali," ucap Suti.
 
Sementara itu disebutkan, pada Lebaran Idulfitri 1441 Hijriah (H) kali ini, KPw BI Sibolga telah memutuskan peniadaan layanan penukaran uang baru bagi masyarakat di KPw BI Sibolga. Penukaran sepenuhnya berlaku di bank-bank konvesional (bank umum).
 
"Sekalipun demikian, BI memastikan uang baru yang dikeluarkan BI kepada masyarakat lewat bank umum, aman karena telah melalui proses karantina kesehatan sebelumnya," tukas Suti.
80