Labura, Gatra.com – Merasa masih banyak warga yang lebih membutuhkan, mantan Kepala Desa Hanna, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) periode 2012 – 2018, Bambang Desriandi mengembalikan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa.

Bambang mengaku bahwa pengembalian dana tersebut didasari niat baik untuk mendukung pemerintah dalam menuntaskan dan pemulihan dampak dari corona. Dia yang juga pernah menjadi aktivis dan Ketua Korps Alumni Himpunan mahasiswa Islam (KAHMI) Labura 2017-2022 itu datang langsung ke kantor Desa untuk menolak bantuan tersebut.

“Saya sangat butuh uang, tetapi masih ada yang lebih butuh. Saya juga sangat menghargai pemerintah desa yang memperhatikan saya dan keluarga saya. Berkah ramadhan ini saya mencoba berdamai dengan hati, mencoba berdamai dengan covid 19 sebagaimana pesan pemerintah” ujarnya, Sabtu (23/5).

Tindakannya tersebut diharapkan tidak menjadi anggapan liar sehingga menyinggung perasaan warga lainnya yang menerima. Serta tidak menjadi pengaruh terhadap keputusan siapapun untuk menerima maupun ikut menolak.

Dirinya tetap berprasangka baik atas niat jajaran pemerintah desa sehingga terdaftar sebagai penerima. Atas sikap pengembalian itupun Bambang berharap tidak ada seorangpun yang tersakiti. “Dari hati yang paling dalam, saya mohon maaf untuk menolak dan mengembalikannya. Tidak ada niat yang lain, terkecuali bentuk keikhlasan,” papar Bambang Desriandi.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Labura, Sugeng mengapresiasi sikap warga yang merasa belum layak menerima bantuan terkhusus terdampak covid-19. “Karena hari ini kita yakin masih ada warga layak yang menanti bantuan. Ini bentuk kepedulian sesama warga terdampak covid-19,” ujar Sugeng.