Home Gaya Hidup Halalbihalal UNS, Menkopolhukam Sampaikan Ceramah Keagamaan

Halalbihalal UNS, Menkopolhukam Sampaikan Ceramah Keagamaan

Solo, Gatra.com – Momentum perayaan Idulfitri dimanfaatkan sivitas akademika Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan menggelar silaturahmi tahunan dalam rangka Halalbihalal 1 Syawal 1441 H. Tak seperti biasanya, halalbihalal tahun ini diadakan secara daring via Zoom Cloud Meeting dan Live Streaming Youtube.

Kegiatan halalbihalal daring tersebut dipimpin oleh rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho diikuti oleh pimpinan universitas, fakultas dan lembaga, anggota dewan penyantun, dan mahasiswa UNS. Teristimewa kegiatan tersebut diisi dengan ceramah keagamaan oleh Menkopolhukam Mahfud MD. Serta dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo, Widodo Muktiyo dan undangan lainnya.

Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan silaturahmi tahunan keluarga besar UNS itu dihadiri tak kurang dari 500 undangan yang berpartisipasi secara virtual. Halalbihalal tersebut, terang Jamal, untuk merekatkan tali persaudaraan di lingkungan UNS. Acara itu turut dihadiri alumnus, rektor PTN dan PTS, dirjen Kemendikbud DIKTI dan anggota Dewan Penyantun UNS.

“Silaturahmi tahunan seperti ini merupakan tradisi rutin setiap bulan Syawal sekaligus ber-halalbihalal yang dilaksanakan oleh para pendahulu Universitas Sebelas Maret, sebagai ajang memperkuat tali silaturahmi dan membangun nilai-nilai kebersamaan serta kekeluargaan,” ujar Jamal dalam diskusi virtual via Zoom Meeting pada Selasa (26/5).

Ia menyebut momentum ramadan dan Idulfitri tahun ini berbeda karena bersamaan dengan pandemi Covid-19 yang melanda seluruh belahan dunia. “Momentum ramadan dan Idulfitri tahun ini bersamaan dengan pandemi Covid-19 yang melanda seluruh belahan dunia. Idulfitri tahun ini justru bisa dijadikan sebagai refleksi diri; sudah 2 bulan lebih kita mengajar dan mengajari hidup secara synchronous artinya menempatkan diri pada waktu yang sama untuk bisa saling bertemu bertatap muka meski ruangnya berbeda,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD berkesempatan untuk mengisi ceramah keagamaan di hadapan para undangan. Mahfud menyebutkan tradisi halalbihalal adalah tradisi yang mengakar dalam kultur masyarakat Indonesia. Meski Islam tidak mengenal istilah “halalbihalal”, akan tetapi kegiatan itu positif karena berpijak pada silaturahmi dan persaudaraan yang kuat.

“Halalbihalal itu adalah ajaran Islam, bukan ajaran primer Islam. Jadi Syawalan misalnya, [perayaan] Idulfitri itu di dalam ajaran Islam yang asli itu tidak ada. Tetapi itu adalah tradisi Islam. Di dalam Islam itu segala tradisi yang baik itu berpahala dan diberi hukum sunnah,” katanya.

Ia mengatakan konsep minta maaf dan bermaafan sebetulnya tidak harus menunggu momentum Lebaran. Setiap muslim diwajibkan untuk meminta maaf segera setelah melakukan kesalahan pada muslim lainnya. Begitu juga dengan halalbihalal dapat berlangsung dengan cara apa saja tanpa harus bertatap muka. “Seperti sekarang melalui virtual. Tapi substansinya sebagai silaturahmi tidak hilang”.

Islam menurut Mahfud tidak hanya mengajarkan ibadah yang sifatnya ritual-rutinitas. Banyak ibadah yang tidak tersebut dan tergolong ibadah sosial memiliki nilai pahala yang tinggi. “Di Islam lebih banyak yang sosial sebenarnya. Kehidupan kita di kantor; beramah tamah dengan orang, menerima tamu dengan baik, mengatur kantor agar bersih dan sehat, mengatur kantor agar penuh persaudaraan, mendirikan masjid di kantor agar orang mudah salatnya. Itu bagian dari ibadah sosial,” ujar Mahfud yang juga tergabung Anggota Dewan Penyantun UNS itu.

Momentum halalbihalal menurutnya dapat dimanfaatkan sebagai kebangkitan umat melawan Covid-19 dengan adanya konsep kenormalan baru. New Normal menjadi keharusan yang tidak bisa dihindari dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan pelayanan publik. Aktivitas tetap berlangsung dengan kebiasaan normal baru, tanpa harus khawatir berlebihan dengan dampak corona. “Jangan sampai kita takut betul dengan corona ini,” tukasnya.

198