Home Ekonomi Kisruh Farid Vs Muannas, Teten: Kemenkop Tak Antikritik

Kisruh Farid Vs Muannas, Teten: Kemenkop Tak Antikritik

Jakarta, Gatra.com - Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM, Teten Masduki, mengatakan, pihaknya terbuka atas kritik mapun saran dari berbagai pihak, termasuk dari Farid Gaban soal kerja sama Kemekop dan UKM dengan salah satu platform e-commerce yang disoal Muannas Alaidin, Ketua Umum Cyber Indonesia.

"Saya beserta Kementerian Koperasi dan UKM selalu terbuka dengan kritik, catatan ataupun masukan konstruktif dari siapa pun, termasuk Saudara Farid Gaban," ujar Teten, Selasa (26/5).

Orang nomor di Kemekop dan UKM ini menyampaikan, pihaknya terbuka atas berbagai kritik maupun masukan untuk memajukan UMKM di Tanah Air karena 87% UMKM masih tertinggal dalam menggunaka teknologi informasi.

"Saat ini, 87% UMKM kita masih tertinggal dalam digital (online). Kami membuka kolaborasi pemikiran untuk bersama-sama membantu UMKM kita bertahan di tengah Covid-19 dan melaju setelahnya," ujar Teten.

Ia menjelaskan, Kemenkop dan UKM sejak awal membuka kerja sama seluas-luasnya dengan berbagai pihak dengan prinsip transparan, akuntabel, dan semata-mata demi memajukan koperasi dan UMKM di Tanah Air.

Meurutnya, Kemenkop dan UKM mengajak seluruh elemen bangsa untuk memajukan UMKM Indonesia yang populasi UMKM mencapai sekitar 64 juta. Jumlah tersebut menjadikan pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, atau perlu menggandeng berbagai pihak.

"Pihak kami sudah dan akan terus membuka kerja sama dengan platform e-commerce, warung tradisional, koperasi, lembaga pendidikan dan pelatihan, maupun pihak terkait lainnya, baik online maupun offline, untuk memajukan UMKM di Tanah Air," ujarnya.

Khusus dalam kolaborasi dengan platform e-commerce, lanjut Teten, pihaknya menggunakan skema non-APBN. "Saat ini, kami tengah berkonsentrasi penuh membantu koperasi dan UMKM untuk melewati masa-masa pandemi Covid-19," ujarnya.

Menurut Teten, sejumlah laporan menunjukkan bahwa di antara UMKM yang bertahan, bahkan tumbuh di tengah masa pandemi, adalah mereka yang sudah terhubung dengan platform online.

"Platform online ini sekaligus membantu masyarakat luas untuk menerapkan physical distancing, sambil tetap memenuhi kebutuhan masing-masing dengan menjaga berlangsungnya aktivitas ekonomi," katanya.

Hingga saat, ini terdapat 5 platform e-commerce yang telah bekerja sama dengan KemenKop dan UKM dalam mendukung UMKM Indonesia melalui gerakan #BanggaBuatanIndonesia; tidak hanya dengan Blibli, namun juga dengan Tokopedia, Shopee, Lazada, dan Bukalapak, yang ikut membina dan memberdayakan warung dengan sentuhan teknologi digital.

Upaya ini juga sejalan dengan gerakan #BanggaBuatanIndonesia yang diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini. Makin banyaknya produk UMKM yang masuk ke dalam platform e-commerce merupakan bentuk dorongan terhadap masuknya UMKM ke ekonomi digital.

Laporan McKinsey tahun 2018 mencatat, sedikitnya 4 keuntungan yang dihasilkan dari ekonomi digital, yaitu keuntungan finansial melalui peningkatan penjualan, penciptaan lapangan kerja khususnya bagi UMKM, keuntungan bagi pembeli dengan peluang menghemat 11-25% dari harga ritel, dan kesetaraan sosial (social equality), yaitu kesempatan perempuan untuk beraktivitas dan memperoleh pendapatan melalui kegiatan di platform e-commerce.

Adapun pernyataan Farid Gaban yang disoal Munnas adalah cuitan "rakyat bantu rakyat, penguasa batu pegusaha" yang dinilai bukan sebuah kritik, tetapi tuduhan. Semetara Farid menilai ini merupakan kritik.

408