Home Milenial Jalan Penghubung Tetap Dibangun Demi Dongkrak Perekonomian

Jalan Penghubung Tetap Dibangun Demi Dongkrak Perekonomian

Siak, Gatra.com - Pembangunan jalan poros yang menghubungkan Kampung Buana Bakti - Kerinci Kanan, Kabupaten Siak, Riau tetap dilanjutkan di tengah pandemi Covid-19.
 
Hal itu dilakukan lantaran jalan penghubung dua kampung di Kecamatan Kerinci Kanan itu sangat dibutuhkan demi mendongkrak perekonomian masyarakat di dua daerah tersebut.
 
Kepala Dinas PU Tarukim Siak, Irving Kahar mengatakan, jalan poros yang diberi nama Cut Nyak Din itu dibangun sepanjang 800 meter dengan lebar 6 meter. Pembangunan tetap dilanjutkan di tengah wabah Corona lantaran jalan poros ini menjadi urat nandi perekonomian masyarakat di dua daerah tadi.
 
"Dulu jalan ini berlumpur. Sangat sulit masyarakat membawa dan menjual hasil panen kelapa sawit mereka. Lagipula anggarannya tak kena rasionalisasi. Duit yang digunakan untuk pembangunan jalan ini bersumber dari dana instensif daerah (DID) sebesar Rp2,3 miliar," kata Irving kepada Gatra.com, Rabu (27/5).
 
Irving mengatakan, progres jalan itu sampai saat ini sudah mencapai sekitar 20 hingga 30 persen. Jika tidak ada aral melintang, pada akhir November nanti, pembangunannya ditargetkan rampung.
 
"Memang masih ada sekitar 2 Km lagi sambungan jalan ini yang belum dibangun. Tapi yang paling parah memang jalan yang tengah kita bangun ini. Insya Allah, ke depan diprogramkan lagi namun tergantung kondisi keuangan daerah," kata dia.
 
Menurut alumnus Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ini, pembangunan jalan poros merupakan salah satu visi-misi Pemkab Siak. Hal itu dilakukan demi meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
 
"Maka itu pembangunannya dilanjutkan. Sebab kita paham, selain mempermudah membawa hasil pertanian sawit, jalan ini juga salah satu jalur penyaluran logistik masyarakat di dua kampung tadi," kata dia.
 
Penghulu Kampung (Kades) Buana Bakti, Rio Saputra mengaku bersyukur tetap dilanjutkannya pembangunan jalan tersebut.
 
Sebab, menurutnya, dengan dibangunnya jalan itu dapat mempermudah transportasi hasil panen kelapa sawit masyarakat di daerahnya 
 
"Dulu susah kali mengeluarkan hasil panen ke jalan utama kampung. Sebab truk tak bisa masuk. Harus dilansir pakai sepeda motor. Akhirnya hasil panen di kampung ini selalu terhambat kalau mau dijual," kata dia.
 
Rio pun mengaku, pembangunan jalan yang baru masuk ke tahap bes ini saja sudah mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Sebab, transportasi hasil panen sawit sudah mulai lancar.
 
"Belum di aspal saja, masyarakat sudah merasa senang. Sebab, hasil panen mereka tak terhambat lagi di bawa keluar dari kebun. Semoga kedepan pembangunan jalan yang tersisa 2 Km tadi juga bisa dilanjutkan oleh Pemkab Siak," kata dia.
245