Home Politik Sofia Joesoef Serangan Jantung, PAN Kehilangan Sang Pemenang

Sofia Joesoef Serangan Jantung, PAN Kehilangan Sang Pemenang

Batanghari, Gatra.com - Duka mendalam menyelimuti Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Batanghari, Jambi sejak kepergian Sofia Joesoef menghadap Sang Khalik, Senin (25/5) akibat serangan jantung. "Mendiang Bu Sofia memiliki semangat membesarkan PAN sangat tinggi. Meski usia menjabat Ketua DPD PAN Batanghari tergolong baru, namun rasa memiliki partai begitu luar biasa," kata Sekretaris DPD PAN Batanghari, Sasmi Irawan dikonfirmasi Gatra.com, Rabu (27/5).

Sasmi berujar Sofia menjabat Ketua DPD PAN Kabupaten Batanghari tiga bulan sebelum Pemilu 2019 sampai sekarang. Istri mantan Bupati Batanghari Abdul Fattah ini suka lembaga yang dipimpinnya sempurna. "Bu Sofia membawa PAN sebagai pemenang pemilu," ucapnya.

Semangat juang Sofia cukup terasa bagi seluruh kader partai ketika menyampaikan pidato. Begitu pun kala Sofia berbuat demi kemajuan organisasi semasa kepemimpinannya. "Yang paling dirasakan kawan-kawan adalah, biasanya ada tukang marah, sekarang yang tukang marah tidak ada lagi. Beliau orangnya spontan. Begitu tidak cocok, beliau akan marah sembari memberikan nasehat," ujarnya.

Menurut Sasmi, figur seperti ini cuma ada dengan Sofia Joesoef. Seluruh kader PAN dan simpatisan begitu berduka atas wafatnya mertua Ketua DPRD Kabupaten Batanghari, Anita Yasmin. "Meski track record keluarga mendiang bukan PAN, tapi setelah masuk PAN muncul rasa memiliki, rasa juang dan semangat membesarkan partai tinggi," kata Sasmi.

Suasana kekeluargaan terbangun selama PAN Batanghari dipimpin Abdul Fattah dan Sofia Joesoef. Visi perkembangan organisasi lebih pantastis. Apalagi sewaktu suami Sofia masih hidup. "Pengorbanan mereka untuk lembaga, loyalitas dan pengabdian itu lebih. Kalau ado kader yang disakiti, mendiang tidak terima. Beliau sanggup pasang badan. Itulah rasa kekeluargaan yang mereka tanamkan kepada kader partai," ujarnya.

Sasmi mengenang sempat tercetus dari mendiang Abdul Fattah bahwa sejak bergabung di PAN terasa beda. Tidak sama dengan lembaga-lembaga terdahulu yang pernah diikuti. "Kalau tahu PAN seperti ini, dari dahulu aku masuk PAN. Ini pengakuan pak Fattah. Ini salah satu apresiasi dari mereka untuk PAN, hingga PAN diteruskan oleh mendiang Sofia Joesoef," ucapnya.

Masa kepemimpinan Sofia Joesoef melanjutkan perjuangan Abdul Fattah sebagai Ketua DPD PAN Batanghari, kata Sasmi, satu periode belum selesai. Seyogyanya masa jabatan berakhir Desember 2020,  bahkan kemungkinan setelah Pilkada serentak. "Komunikasi saya terakhir dengan mendiang dua hari sebelum lebaran melalui sambungan telepon. Beliau mengucapkan terima kasih telah banyak membantu selama kepemimpinan beliau," katanya.

Dalam percakapan itu, Sofia meminta permohonan maaf kepada seluruh kader PAN Batanghari. Hal ini karena Idul Fitri 1441 H tidak memungkinkan untuk gelaran open house akibat pandemi COVID-19. "Bahkan nama-nama pun disebutkan satu persatu. Bu Sofia bilang halal bi halal menggunakan aplikasi video call saja. Sampai jam berapa saja ibu angkat. Tolong kasih tahu kawan-kawan," katanya.

Sofia mengucapkan terima kasih kader PAN Batanghari saling bahu membahu untuk kebersamaan. Ia meminta maaf apabila terdapat salah dan khilaf selama kepemimpinannya. "Mungkin masing-masing individu kawan-kawan video call telah terlaksana. Rencananya memang mau daring. Tapi setelah lebaran hari pertama, beliau wafat akibat serangan jantung. Intinya beliau memiliki jiwa muda penuh semangat. Kalau pidato berapi-api," ucap Sasmi.

1404