Home Ekonomi Apindo Riau, New Normal Keniscayaan

Apindo Riau, New Normal Keniscayaan

Pekanbaru, Gatra.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau, Wijatmiko Rah Trisno mengatakan, new normal yang digaungkan pemerintah merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindarkan. 

Menurutnya, inisiatif tersebut sangat dinanti dunia usaha Riau. Apalagi, banyak sektor usaha yang dipekirakan hanya mampu bertahan hingga Juni 2020, khususnya sektor jasa. 

"Yang berputar itu hanya beberapa sektor saja di Riau, seperti pulp and paper dan perkebunan, atau manufacturing secara umum. Tapi sektor jasa menghadapi cobaan yang berat," jelasnya kepada Gatra.com melalui sambungan telepon, Kamis (28/5).

Secara umum sektor manufacturing di Riau menunjukan daya tahan ditengah tekanan COVID-19. Hal itu terlihat dari kinerja ekspor Riau, yang didominasi oleh sektor manufaktur atau non migas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, dalam kurun triwulan I/2020 ekspor non migas Riau ke-10 negara tujuan utama mencapai 63,47%. Dimana komoditi pulp dan paper (kertas, karton dan bubur kayu), serta minyak nabati (minyak sawit) termasuk item unggulan Riau. 

Beda dengan sektor manufaktur, Wijatmiko menyebut sektor jasa seperti perhotelan bakalan tiarap pada Juni 2020. Oleh sebab itu, stimulus berupa pemulihan ekonomi sangat membantu bagi usaha perhotelan. 

Ia mengklaim, kalangan dunia usaha sangat peduli terhadap penerapan protokol kesehatan sebagai syarat penerapan new normal. Hanya saja upaya itu harus dibarengi komitmen pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan di ruang publik.

Namun, Miko mengakui bahwa Apindo tidak dapat menerapkan sanksi bagi anggota yang tidak menerapkan protokol kesehatan. "Bagi kita sanksi itu diterapkan perusahaan ke karyawan, bukan dari asosiasi ke anggota," ucapnya.

241