Home Ekonomi Pengelola Wisata di Lereng Merapi Siapkan Skema Normal Baru

Pengelola Wisata di Lereng Merapi Siapkan Skema Normal Baru

Sleman, Gatra.com – Pengelola wisata di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan skema baru meliputi tarif dan jalur wisata untuk diterapkan saat era normal baru. Keputusan ini mempertimbangkan kesiapan masyarakat sekitar menyambut wisatawan di tengah wabah Covid-19.

Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi Wilayah Barat Kabupaten Sleman, Dardiri, mengatakan sesuai anjuran pemda untuk jaga jarak, maka satu jip wisata 'lava tour' hanya boleh ditumpangi dua orang wisatawan. “Biasanya kan empat, tapi nantinya hanya boleh dua wisatawan di satu jip,” kata Dardiri saat dihubungi, Selasa (2/6).

Dardiri menyebut dengan dua penumpang di satu jip otomatis wisatawan akan keberatan jika berlaku tarif yang sama seperti sebelum ada wabah Covid-19. “Dulu kami jualnya per paket. Tapi nanti akan berubah per jam,” katanya.

Paket tur lereng Merapi sebelumnya bertarif Rp300 ribu sampai Rp750 ribu. Dengan ketentuan baru tersebut, tarifnya Rp150 ribu per jam. “Wisatawan kan inginnya agak ekstrim jalurnya. Jadi yang penting wisatawan puas dan kami pun tidak terlalu berat,” ucapnya.

Dardiri menyatakan tim tengah mencari jalur baru untuk wisata jip susur alam Merapi. Rute ini meminimalkan melewati permukiman karena mempertimbangkan penanggulangan Covid-19.

“Kebanyakan masyarakat masih bingung mengenai cara penularan maupun penanggulangannya. Jalur-jalur di permukiman juga masih ada yang ditutup. Jadi nanti kami minimalkan melewati pemukiman,” kata dia.

Menurut Dardiri, layanan wisata ini baru bisa dinikmati oleh wisatawan pada Juli mendatang. “Kalau memang wisatawan menyambut baik, akan kami lakukan terus,” ujarnya.

Dardiri menambahkan, selama 2,5 bulan pelaku wisata jip 'lava tour' lereng Merapi tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19. Akibatnya, kata dia, sekitar 6.000 orang kehilangan mata pencarian.

“Anggota kami yang aktif ada 887 armada jip, tapi kan ada marketing maupun operator lain. Kalau diperkirakan lebih dari 6 ribu yang kehilangan mata pencarian akibat berhentinya beroperasi,” kata Dardiri.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan destinasi wisata dan hotel di Sleman selama ini tutup karena tidak ada konsumen. Saat mereka akan membuka layanan, protokol kesehatan Covid-19 pun disiapkan.

“Dinas Pariwisata nantinya akan mengundang semuanya, supaya ada semacam kesepakatan bagaimana menjalankan kegiatan usaha dengan protokol kesehatan,” ucapnya.

1010