Home Internasional Tolak Ektradisi ke Beijing, Swedia Kirim Koruptor Cina ke AS

Tolak Ektradisi ke Beijing, Swedia Kirim Koruptor Cina ke AS

Stockholm, Gatra.com - Swedia mengekstradisi ke Amerika Serikat warga negara Cina yang diduga mencuci jutaan dolar di Provinsi Henan, kata pengacara Swedia, Selasa, 02/06. Setahun lalu Stockholm menolak permintaan ekstradisi Beijing. Seorang mantan Direktur gudang gandum Provinsi Henan, Qiao Jianjun dicari Beijing di bawah kampanye besar-besaran pemerintah melawan korupsi karena menggelapkan 200 juta yuan (US$29 juta atau 26 juta euro). AFP, 02/06.

Qiao membantah tuduhan itu tetapi pengacaranya Henrik Olsson Lilja mengatakan kepada AFP Selasa kliennya, yang tinggal di Amerika Serikat setelah meninggalkan Cina pada 2011, diekstradisi Jumat lalu.

Departemen Kehakiman AS mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Sebagai direktur gudang gandum di Kota Zhoukou, Provinsi Henan, China, dari tahun 1998 hingga 2011, Qiao diduga mencuci jutaan dolar dalam hasil terkait dengan transaksi penipuan melalui bank di Cina, Hong Kong, dan Singapura. "

Sebagian uang itu diduga digunakan untuk membeli dua properti di dekat Los Angeles. Pernyataan itu mengatakan dewan juri federal pada 2014 pertama kali mendakwa Qiao. Pada Desember 2018, tuduhan baru dilayangkan yaitu konspirasi untuk melakukan penipuan imigrasi, konspirasi untuk melakukan pencucian uang, dan terlibat dalam transaksi keuangan di properti yang berasal dari kejahatan.

Juli lalu, pengadilan tinggi Swedia menolak permintaan ekstradisi dari Beijing karena "risiko nyata" penganiayaan dan hukuman mati di Tiongkok. Pengacaranya mempertanyakan bagaimana Swedia menolak permintaan ekstradisi Tiongkok tetapi menerima permintaan Amerika Serikat. "Di AS dia dicurigai melakukan pencucian uang dan dasar dari itu adalah bahwa dia seharusnya melakukan kejahatan di Tiongkok. Sekarang ini akan diadili di AS ... dan kemudian mereka diharapkan akan meminta bukti yang lebih baik daripada pihak berwenang Cina yang hanya mengatakan ini adalah dana terlarang."

Qiao ditahan di Swedia pada Juni 2018 atas permintaan Tiongkok. Dia dibebaskan pada 19 Juni 2019 hanya untuk ditangkap lagi seminggu kemudian dalam kasus lain, kali ini atas perintah AS. Menurut dokumen pengadilan, Qiao mulai melakukan perjalanan antara Cina dan AS setelah mendapatkan visa pada tahun 2009.

Dia memutuskan untuk meninggalkan Tiongkok secara permanen pada tahun 2011 setelah bergabung dengan "Partai Demokrasi Cina" dan memasuki AS bersama keluarganya. Kemudian ia pindah ke Austria dan ke Swedia pada 2014 bersama dengan istri barunya, seorang warga negara Austria. Pemerintah Swedia secara resmi membuat keputusan akhir tentang masalah ekstradisi, tetapi wajib untuk mengikuti keputusan Mahkamah Agung.

5550