Home Gaya Hidup Sudah Siap Oleh-oleh, Calhaj Semarang Ikhlas Batal Berangkat

Sudah Siap Oleh-oleh, Calhaj Semarang Ikhlas Batal Berangkat

Semararang, Gatra.com - Calon jemaah haji (calhaj) asal Kota Semarang dan Demak dapat menerima kebijakan pemerintah yang tidak melakukan pemberangkatan ibadah haji 2020, akibat pandemi Covid-19. 

Kendati mereka telah menunggu sembilan tahun serta telah menyiapkan segala perbekalan ibadah haji, termasuk oleh-oleh untuk saudara, kerabat, dan tetangga.

Seorang calhaj asal Kota Semarang, Ny. Rahmad menyatakan, keputusan pemerintah untuk membatalkan pemberangkatan haji 2020 di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19 adalah bijaksana.

“Saya menerima dengan ikhlas karena jauh-jauh sudah siap terhadap keputusan pemerintah di tengah pandemi Covid-19,” katanya kepada Gatra.com, Rabu (3/6).

Lebih lanjut pensiunan aparatan sipil negara (ASN) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jawa Tengah ini menyatakan, telah menyiapkan diri untuk berangkat haji 2020.

Persiapan dilakukan dengan mengikuti manasik haji, mengepak perlengkapan yang akan dikenakana selama menjalankan ibadah haji di Mekah dan Madinah, seperti baju gamis, pakaian ihram, kerudung, kaos kaki, dan lainnya.

Termasuk telah belanja, membeli sejumlah oleh-oleh di berupa kerudung, mukena, dan sarung yang akan dibagikan kepada ibu-ibu jamaah, kerabat, famili, dan tetangga.

“Jadi pakaian sudah dipaking satu boks, tinggal berangkat. Termasuk oleh-oleh, tapi batal ya sudah,” kata perempuan berhijab yang mendaftar haji pada 2011.

Menurut warga Parang Barong, Perumahaan Tlogosari Semarang ini, kerabat memberikan dukungan supaya ikhlas menerima putusan pemerintah serta memberikan doa dan semangat agar bisa berangkat tahun 2021.

“Insya Allah masih diberikan kesehatan sehingga bisa berangkat haji tahun depan (2021). Saya tak akan mengambil uang pelunasan ibadah haji,” ujar Ny. Rahmad.

Senada disampaikan calhaj asal Pucang Gading, Kebupaten Demak, Agus Sudono, menyatakan bisa menerima keputusan pembatalan keberangkatan haji 2020 karena demi kebaikan semua.

Kendati sebenarnya, menurut pegawai Balai Bahasa Jawa Tengah ini telah melakukan persiapan selama satu tahun, dengan mengikuti manasik haji dan membeli sejumlah keperluan ibadah haji.

“Pembatalan haji ini sudah menjadi kehendak Allah,” ujar Agus yang akan berangkat bareng istrinya Lukuul Maknun.

Menurut pria berkacamata ini, untuk menunaikan ibadah haji dengan menabung uang sehingga bisa mendaftar pada 2011.

“Saya dan istrinya sebenarnya sudah siap lahir dan batin berangkat haji tahun ini (2020), tapi karena dibatalkan semoga bisa berangkat tahun 2021,” kata Agus.

Sementara berdasarkan data Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah jumlah calhaj 2020 sekitar 30.117 orang.

159