Home Kebencanaan Tenaga Medis di Inhu Bekerja 3 Bulan Tanpa Insentif

Tenaga Medis di Inhu Bekerja 3 Bulan Tanpa Insentif

Indragiri Hulu, Gatra.com - Sudah tiga bulan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat, berjuang untuk memberikan pelayanan kepada para pasien yang positif terpapar virus corona, namun hingga saat ini tenaga medis belum kunjung menerima insentif dari pemerintah.

Jika sebelumnya pemerintah pusat melalui  Kementrian Keuangan (Kemenkeu) RI telah mengucurkan dana sebesar Rp3,7 triliun, yang rencananya dana itu akan digunakan untuk pemberian insentif untuk tenaga medis dengan rincian, dokter spesialis akan mendapatkan insentif sebesar Rp15 juta, dokter umum dan gigi Rp10 juta. 

Sementara itu, bidan dan perawat Rp7,5 juta, kemudian tenaga medis lainnya ialah Rp5 juta sayangnya justru ini tampak seperti isapan jempol belaka bagi petugas RSUD Rengat. 

Diketahui RSUD sendiri membentuk dua tim yang bersiaga untuk memberikan penanganan virus corona, masing-masing tim itu dibagi menjadi 14 tenaga medis, yang disiagkan.

Aldo (33), nama yang disamarkan kepada Gatra.com, mengaku sejak tiga bulan lalu ia bersama dengan tenaga medis lainnya disiagakan untuk penanganan corona, namun sayangnya hingga saat ini belum ada satupun tenaga medis yang menerima insentif yang dijanjikan pemerintah. 

"Kami disini ada 28 orang tenaga medis yang bergantian melakukan penanganan terhadap pasien positif dan PDP, namun kalau berbicara untuk insentif belum ada satupun kami menerimanya," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya itu. 

Aldo bercerita, sebenarnya ia tidak mempermasalahkan besaran tenaga insentif yang akan diberikan kepadanya hanya saja belum ada kepastian yang diterima olehnya perihal apakah insentif yang dimaksud akan diberikan atau tidak. 

"Kepastian itu yang sebenarnya yang ditunggu oleh kami para petugas medis, agar tidak terjadi gejolak kepada kami antar sesama petugas. Kalau bicara pengabdian itu sudah menjadi tugas kami untuk memberikan pertolongan kepada siapapun yang masuk ke RSUD ini," ucapnya. 

Direktur RSUD Indrasari Rengat, drg Sri Dharmayanti, membenarkan bahwa hingga saat ini tim medis tadi belum ada satupun yang menerima insentif. Namun belum diberikannya insentif 28 tenaga medis itu lantaran saat ini masih masuk dalam tahap audit di APIP Inspektorat Kabupaten Inhu.

"Kita belum bisa mencairkan dananya lantaran saat ini masih masuk pada tahap audit oleh tim dari Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Inspektorat Inhu," ujar Direktur RSUD Rengat, drg Sri Dharmayanti saat siaran pers bersama tim gugus tugas Pemkab Inhu menggunakan sistem daring, Selasa (5/5).

Kendati Direktur belum dapat memastikan kapan rencananya dana insentif itu akan dicairkan. 

"On progres, jika nanti kata APIP inspektorat oke, maka langsung kita cairkan," ujarnya.

Terpisah saat dikonfirmasi Kepala Inspektorat Inhu, Boyke Sitinjak melalui pesan singkat whatsaap pribadinya, mengatakan, terkendalanya masalah insentif para tenaga medis dikarenakan Peraturan Bupati (Perbup)  masih dalam status siaga darurat. 

"Dalam Perbub kita masih dalam status siaga darurat. Pemberian insentif dokter sendiri tidak dilarang karena mereka telah melakukan pekerjaannya dengan baik namun untuk insentifnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya.

207

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR