Home Kesehatan Normal Baru di Malioboro, Pedagang & Pengunjung Dibatasi

Normal Baru di Malioboro, Pedagang & Pengunjung Dibatasi

Yogyakarta, Gatra.com - Pedagang di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, diminta berjualan separuh kapasitas dagangannya dan tidak bergerombol. Pemerintah Kota Yogyakarta juga akan membuat pembatas untuk pengunjung di kawasan wisata dan niaga itu.

"Menanggapi pernyataan Gubernur, kami tidak akan menutup atau melarang pedagang Malioboro kembali beraktivitas. Cuma masalahnya pembelinya tidak ada," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Purwadi di Pasar Beringharjo, Kamis (4/6).

Menurut Heroe, Pemkot Yogyakarta dan asosiasi pedagang di Malioboro telah tiga kali bertemu dan berdiskusi mengenai penerapan protokol pencegahan Covid-19. Pedagang diminta menjajakan separuh kapasitas dagangan.

"Ini untuk menciptakan ruang antar-pedagang sehingga tidak berdekatan. Selain itu, kami meminta ada jaminan sepanjang gang pertokoan tidak digunakan untuk berjualan," ujarnya.

Pedagang Malioboro juga diminta membuat kelompok baru untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19. "Soal pembatasan jumlah pedagang saya kira itu akan sulit. Makanya kami terus berdiskusi dengan mereka. Saya yakin pedagang dan lainnya memiliki kesadaran tinggi untuk mencegah Covid-19," katanya.

Selain itu, Pemkot Yogyakarta akan memasang garis dari utara ke selatan di trotoar Malioboro untuk membatasi lalu lalang pengunjung. Heroe berharap, semua pihak mematuhi protokol kesehatan terutama menuju era normal baru.

"Pembatasan jarak pengunjung juga akan kami terapkan di pasar tradisional," ujar Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta ini. Pembatas akan dipasang di lorong-lorong 30 pasar tradisional. Pedagang juga diminta mengurangi aktivitas dan harus menutup lapaknya sebelum pukul 12.00 WIB.

577