Home Kebencanaan Viral, Nenek 90 Tahun di Dairi Luput dari Pendataan Bansos

Viral, Nenek 90 Tahun di Dairi Luput dari Pendataan Bansos

Dairi, Gatra.com - Lape bru Karo atau dikenal dengan Nenek Karo adalah warga Desa Lau Tawar, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), mendadak menjadi perhatian publik.
 
Nenek sebatang kara ini, luput dari pendataan penerima bantuan sosial bagi warga terdampak Covid-19. Luputnya pendataaan Nenek Karo, mengingatkan pemerintah untuk lebih teliti dalam melakukan pendataan terdahap warga.
 
Nenek  yang berusia 90-an tahun ini menjadi perbincangan setelah fotonya diunggah ke media sosial karena tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) terdampak Covid-19 di Desa Lau Tawar. 
 
Perhatian publik terhadap luputnya Nenek sebatang kara ini dari daftar penerima bansos terbilang cukup besar. Apalagi, setelah pemilik akun media sosial bernama Silva Trgn  memposting Nenek Karo di depan rumahnya dan memberikan bantuan spontanitas yang digalang warga.
 
Camat Tanah Pinem Sion Sembiring mengaku, tidak terdaftarnya Lape bru Karo sebagai penerima bantuan sosial bisa saja terlewatkan oleh pemerintah desa. Namun, ia juga menyampaikan bahwa pendataan adalah murni urusan pemerintah desa.
 
"Jadi pendataan urusan pemerintah desa dan bantuan bersumber dari dana desa. Sehingga jika ada yang terlewatkan bebeberapa warga, maka pada penyaluaran bantuan sosial  selanjutnya akan diprioritaskan," jelasnya kepada Gatra, Jumat (5/6).
 
Merespon kondisi Nenek Karo, Sion mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga dari Nenek Karo. Bahkan, ia juga menyatakan sudah datang lansung ke rumah Nenek Karo untuk melakukan klarifikasi.
 
Sion mengatakan, bagi warga yang terlewatkan dan tidak terdaftar sebagai penerima bansos dari dana desa akan mejadi prioritas penerima bansos berikutnya.
 
"Bansos dari provinsi belum dibagikan. Jadi nanti bagi warga yang terlewatkan seperti Nenek Karo akan diprioritaskan sebagai penerima," katanya.
 
Bagi warga yang memang masih belum menerima juga masih ada bantuan sosial tunai (BST) dari Kabupaten Dairi. Maka, warga yang belum mendapatkan bantuan akan tetap menjadi prioritas.
 
"Kepada masyarakat yang mengetahui jika ada yang belum terdata mari bantu pemerintah. Kita akan cek bersama di lapangan dan saya akan ikut cek ke lokasi," tukasnya.
 
Sebelumnya, Bapak Amsal salah satu warga Desa Lau Tawar mengaku kecewa dengan pendataan penerima bansos. Ia mengatakan, bahwa pemerintah desa tidak adil dalam penentuan penerima bansos di Desa Lau Tawar. 
 
"Saya berharap pemerintah bersikap adil dan turun langsung melihat kondisi masyarakatnya. Lihat siapa yang memang benar-benar layak dibantu. Jangan karena keluarga dibuat sebagai penerima. Padahal masih ada yang lebih layak," ujar Amsal.
 
Hingga saat ini bantuan kepada Nenek Karo dan Lelek Tumin masih terus dibuka kepada siapa saja. Gerakan ini spontan sebagai gerakan kemanusiaan karena melihat kondisi warga yang memang sudah tak mampu lagi beraktivitas.
507