Home Kebencanaan 1.225 Keluarga Terdampak Banjir Rob di Kota Tegal

1.225 Keluarga Terdampak Banjir Rob di Kota Tegal

Tegal, Gatra.com - Ribuan keluarga terdampak banjir rob yang melanda sejumlah kelurahan di wilayah pesisir Kota Tegal, Jawa Tengah. Warga meminta pemerintah kota setempat membangun sabuk pantai untuk mencegah rob tak terus terjadi setiap tahun.

Banjir rob di antaranya melanda Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat. Sejak beberapa hari terakhir, banjir rob merendam ratusan rumah warga di lima RT dan sejumlah ruas jalan yang menjadi akses warga untuk beraktivitas sehari-hari. Ketinggian air berkisar 30 sentimeter hingga satu meter.

Akibatnya, warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke musala atau rumah saudaranya yang lebih aman saat air meninggi mulai sore hingga malam hari dan baru kembali ke rumah ketika air mulai surut pada pagi hari.

Ketua RW 3 Kelurahan Muarareja, Nurochim mengatakan, banjir rob sudah sering melanda sejak bulan puasa. "Namun mulai bertambah parah sejak kemarin tanggal 4 Juni sampai sekarang," katanya, Jumat (5/6).

Menurut Nurochim, ratusan rumah warga di seluruh RT di RW 3 yang meliputi RT 1, 2, 3, 4 dan 5 terendam banjir rob. Jumlah warga yang terdampak di lima RT tersebut mencapai 1.225 keluarga. "Ketinggian banjir bisa sampai 1,5 meter. Warga akhirnya mengungsi ke musala atau tempat yang lebih tinggi. Bolak-balik. Cari makan juga susah," ujar dia.

Nurochim meminta Pemkot Tegal melakukan upaya penanganan dengan membangun sabuk pantai untuk mencegah terjadinya banjir rob. Pembangunan sabuk pantai tersebut menurutnya adalah satu-satunya solusi jangka panjang agar banjir rob tak terjadi lagi. "Kalau tidak, bisa jadi laut semua. Jadi kami harap sekali ada penanganan segera dari dinas terkait untuk jangka panjang. Jangka pendeknya kami harap ada posko dan bantuan untuk warga yang terdampak," ujarnya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal Riswanto mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan ke pemkot terkait keinginan warga terdampak rob di Kelurahan Muarareja yang mayoritas warganya berprofesi sebagai nelayan terkait penanganan banjir rob. "Kami sudah menyampaikan ke wali kota terkait kondisi pesisir pantura Kota Tegal ini dalam kondisi air pasang dibarengi gelombang tinggi. Ini fenomena tahunan tapi tahun ini yang paling parah, karena banyak yang terdampak. Jadi warga mengharapkan ada perhatian dari pemkot," katanya.

Selain di Kelurahan Muarareja, banjir rob yang selalu terjadi setiap tahun juga melanda Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat dan Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur. Di dua kelurahan tersebut, banjir rob menggenangi ratusan rumah.

470