Home Kesehatan Masyarakat Belum Sepenuhnya Siap Jalani New Normal

Masyarakat Belum Sepenuhnya Siap Jalani New Normal

Jambi, Gatra.com - Pemerintah telah memulai tatanan hidup baru (new normal) yang mendorong pelonggaran, temasuk aspek ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum mereda hingga saat ini.

Sejumlah skenario telah dilakukan pemerintah, seperti dengan pemberlakuan protokol kesehatan ketat. Namun di lapangan masyarakat terlihat masih belum bisa beradaptasi dengan tatanan baru ini.

Pengabaian protokol kesehatan, seperti memakai masker, cuci tangan, hingga mengatur jarak masih sering ditemui, terutama di pusat-pusat kegiatan ekonomi.

"Siap tidak siap, ekonomi harus bergerak. Yang penting kami di DPR RI, pemerintah daerah, harus mensosialisasikan bahwa pandemi Covid-19 ini bukan penyakit kutukan dan bisa disembuhkan," kata Anggota Komisi XI DPRI Hasbi Ansory kepada Gatra.com, Minggu (7/6).

Politisi muda partai Nasdem ini menjelaskan, penting untuk mematuhi protokol kesehatan. Bila hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan positif Covid-19, orang tersebut diminta tidak lari dan membahayakan orang lain.

"Kalau ada merasa tidak enak badan, periksa ke rumah sakit, pokoknya jangan ada lagi penyebaran," ujarnya.

Hasbi berharap tidak ada ledakan pasien Covid-19, terlebih setelah diberlakukannya new normal, mengingat jumlah fasilitas kesehatan juga memiliki batasan.

"Saya berharap tidak ada ledakan, kita harus patuhi protokol kesehatan. Tapi memang Rumah sakit dan Puskesmas harus siap untuk itu. Maka kita bantu APD, memang kita harapkan APD ini tidak dipakai, berarti tidak ada yang sakit. Ini antisipasi, kita sediakan payungnya," ujarnya.

Dari yang terlihat di lapangan, Hasbi juga mengakui bahwa masih banyak masyarakat yang sulit untuk berdisiplin menerapkan social dan physical distancing.

"Jadi saya beberapa dari Jakarta ke Jambi, di bandara saja tidak mengikuti itu, penuh sesak. Tapi nanti ini akan disiplin sendiri, harus dimulai terus. Kita berdoa pandemi ini segera berakhir agar ekonomi bisa jalan. Dan paling utama adalah nyawa manusia yang harus diselamatkan," ucapnya.

106