Home Ekonomi Pasar Antri akan Terus Dipantau Pasca Kembali Dibuka

Pasar Antri akan Terus Dipantau Pasca Kembali Dibuka

Cimahi, Gatra.com - Pemerintah Kota Cimahi, Jawa Barat bakal terus memantau penerapan protokol kesehatan di Pasar Antri pasca dibuka kembali, Minggu (7/6) kemarin. Sebelumnya, Pasar Antri ditutup karena ditemukan 2 orang pedagang positif COVID-19. 

Berdasarkan data Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi dari 800 pedagang Pasar Antri, yang telah beroperasi baru sekitar 5 sampai dengan 10 persen. 

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disdagkoperin Kota Cimahi, Teja Dahliawati mengatakan pihaknya bakal terus memantau perkembangan tahap awal pembukaan Pasar Antri.

Sejumlah protokol kesehatan telah disiapkan guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

"Kita pantau tahap pertama ini, jika ditemukan kasus baru, kemungkinan kita tidak akan langsung menutup seluruh pasar, tapi melokalisir blok tempat kasus itu berada," jelasnya, Senin (8/6). 

Meski telah dibuka, Disdagkoperin memberi syarat hanya pedagang yang sudah melakukan tes swab dan tes rapid dengan hasil negatif yang boleh berjualan lagi. Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi para pedagang sebelum membuka kembali kiosnya yakni memperlebar lorong untuk pengunjung. 

"Hasil rapat terakhir dengan pengelolaan dan paguyuban Pasar Antri, syarat yang harus dipenuhi adalah memperlebar koridor di lokasi minimal 2 meter dan yang boleh berjualan adalah pedagang yang sudah dites dengan hasil negatif," tambah Teja. 

Menurutnya, pengelola pasar telah menyediakan 30 titik tempat cuci tangan dan mewajibkan para pedagang menyediakan hand sanitizer di masing-masing kios. Adapun jam operasional pasar akan dibatasi hingga pukul 15.00 WIB untuk menghindari penumpukan pengunjung. 

Disdagkoperin juga memberi tanda warna merah dan hijau bagi kios yang boleh beroperasi. 

"Kami melakukan penandaan terhadap kios yang boleh beraktivitas kembali. Warna hijau dan merah berarti boleh operasi, sedangkan yang tidak ada tanda sama sekali, berarti belum boleh operasi," katanya. 

Teja berharap sejumlah protokol tersebut bisa dipenuhi baik oleh pedagang, pengelola pasar atau pun pembeli. Dengan begitu roda ekonomi bisa berjalan serta kesehatan juga bisa terjaga. 

"Tentu kita tidak ingin ada kasus baru lagi. Maka kuncinya menjalankan protokol kesehatan yang telah disepakati agar ekonomi bisa berjalan," katanya. 

142

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR