Home Gaya Hidup Anak Muda Harus Tetap Berkarya Meski di Rumah Saja

Anak Muda Harus Tetap Berkarya Meski di Rumah Saja

Jakarta, Gatra.com - Sandiaga Uno menyebut di masa pandemi Covid-19 ini, seharusnya anak muda lebih produktif dan kreatif menciptakan lapangan kerja. Selalu produktif mempelajari skill-skill baru dan berinovasi menghasilkan karya-karya terbaik. Selain itu, anak muda juga diminta membangun network yang dapat bermanfaat untuk masa depan.

“Walaupun di rumah, justru kita harusnya memaksa diri kita untuk lebih produktif dan menghasilkan karya-karya terbaik. Caranya, ya kita harus membuat rencana harian kerja dan melakukan evaluasi. Kita juga bisa mengikuti pelatihan dan juga kelas-kelas online untuk mempelajari skill-skill baru seperti yang diadakan di Rumah Siap Kerja,” kata Sandi dalam talkshow secara daring bertajuk ‘Be Productive dan Innovative at Home’, di Jakarta, Jumat (12/6).

Dengan adanya pandemi, lanjut pengusaha nasional, ini masyarakat jadi mengenal istilah ekonomi yakni ‘circular economy atau survival through ecosystem’.

“Pada masa pandemi ini ternyata juga menimbulkan sisi-sisi kemanusiaan dari diri kita untuk lebih memperhatikan ekonomi masyarakat sekitar. Kalau kita konsisten menolong sesama, ekonomi kita akan kuat,” katanya.

Adapun Puji Prabowo, selaku founder dari Kejar Aurora dan @auroraministudio, serta salah satu coach dari ‘Rumah Siap Kerja’ yang ikut berkolaborasi dalam talkshow itu mengungkapkan bahwa masa pandemi Covid-19 ini memang berdampak terhadap semua lini kehidupan, karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Menurut Puji, pembatasan aktivitas ini memaksa masyarakat untuk sadar, selalu beradaptasi dan belajar.

“Kita jadi sadar bahwa yang kita jalani selama ini tidak statis. Yang biasanya dilakukan dengan cara A, pada saat pandemi ini dilakukan dengan cara B. Selain itu, kita juga menjadi sadar bahwa kebutuhan mendasar manusia adalah kesehatan, sadar untuk menjadi lebih kreatif, harus selalu bisa beradaptasi. Yang tadinya gaptek, saat ini dipaksa untuk belajar online,” ujarnya.

Di akhir talkshow ini lebih dari 100 orang dari berbagai universitas di Indonesia terlibat aktif memberikan tanggapannya.

372

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR