Home Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Jateng Triwulan II 2020 Melambat

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Triwulan II 2020 Melambat

Semarang, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) Provinsi Jateng mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) diperkirakan mengalami perlambatan pada triwulan II 2020 dibandingkan triwulan sebelumnya.

Dari sisi pengeluaran, pelemahan perekonomian triwulan II 2019 bersumber dari konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor luar negeri. Kinerja konsumsi rumah tangga diperkirakan akan melemah meski terdapat beberapa hari besar keagamaan nasional seperti Paskah, Nyepi, Waisak, bulan puasa, dan hari raya Idulfitri.

Selain itu, kegiatan investasi akan masih akan terbatas mengingat berbagai penelitian mengungkapkan puncak wabah Covid-19 berlangsung pada periode ini. Kinerja ekspor luar negeri juga diperkirakan akan menurun karena Covid-19.

Sementara itu, berdasarkan lapangan usaha, perlambatan pertumbuhan ekonomi diperkirakan terjadi pada lapangan usaha utama, yaitu industri pengolahan, perdagangan, serta konstruksi. Kondisi Covid-19 yang belum berakhir membuat sektor-sektor utama belum dapat berproduksi secara optimal. Dengan kondisi terkini, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah triwulan II 2020 diproyeksikan berada di kisaran 0,1%-1,1% (yoy).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jateng, Soekowardojo memperkirakan pada triwulan III 2020 pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah akan mulai membaik. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah periode tersebut diproyeksikan berada di kisaran 0,9%-1,9% (yoy).

"Ditinjau dari sisi pengeluaran, akselerasi pertumbuhan pada triwulan III 2019 didorong oleh meningkatnya kinerja investasi dan ekspor antardaerah. Penyebaran Covid-19 diperkirakan mereda sehingga pembatasan sosial lebih longgar pada triwulan III 2020. Sementara pada sisi lapangan usaha, peningkatan diperkirakan terjadi pada lapangan usaha industri pengolahan dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor," paparnya, Senin (15/6).

Perekonomian Jateng pada 2020 diperkirakan akan bergerak di bawah kapasitasnya sehingga lebih rendah dibandingkan 2019. Penyebaran Covid-19 berdampak besar terhadap ekonomi Jawa Tengah pada tahun 2020 yang diperkirakan tumbuh pada rentang 1,4%-2,4% (yoy). Perkiraan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2019 yang sebesar 5,41% (yoy).

Dia menambahkan, perlu adanya langkah-langkah strategis untuk menekan dampak pada pertumbuhan ekonomi, antara lain dengan menjaga tingkat produktivitas sektor pertanian untuk mengamankan pasokan dan menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok dan memastikan distribusi hasil produk pertanian tetap lancar.

"Menjaga kegiatan produksi industri pengolahan sektor sekunder, terutama industri makanan dan minuman, tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki. Hal ini mengingat kebutuhan yang masih tinggi dari produk hasil industri tersebut baik di domestik maupun luar negeri. Selain itu, industri-industri tersebut menyerap banyak tenaga kerja sehingga apabila produktivitasnya menurun akan mengganggu cash flow perusahaan dan meningkatkan potensi pemutusan hubungan kerja (PHK)," imbuhnya.

Selain itu, perlu adanya dorongan untuk kegiatan porduksi industri kimia serta farmasi. Industri ini berpotensi meningkat di tengah penyebaran wabah virus. Proses sistem pembayaran, baik tunai maupun nontunai di Jawa Tengah diharapkan dapat dijaga kelancarannya meski di tengah anjuran untuk physical distancing.

659