Home Kebencanaan Kota Semarang, Magelang dan Demak Masih Zona Merah Corona

Kota Semarang, Magelang dan Demak Masih Zona Merah Corona

Semarang, Gatra.com - Tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) yakni Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Magelang masih berada dalam zona merah Covid-19. Sedangkan 32 kabupaten/kota lainnya sudah berada pada zona kuning dan zona hijau.

Hal ini dikatakan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo usai rapat percepatan penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Senin (15/6).

Rapat dihadiri sejumlah jajaran dinas terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatenmg, rumah sakit, dan tim ahli Covid-19.

“Berdasarkan laporan dan analisis semuanya, tinggal Kota Semarang, Kabupaten Demak dan Kabupaten Magelang masih zona merah, sedangkan daerah lainnya masuk zona kuning, bahkan Banyumas dan Wonosobo sudah cenderung ke zona hijau," kata Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar menyatakan, akan segera mengirimkan surat khusus kepada tiga kepala daerah zona merah Covid-19 tersebut agar memperketat kegiatan masyarakat.

Kepala daerah di tiga daerah itu supaya berhati-hati betul, bila ada kegiatan masyarakat berkerumun supaya dilarang karena bia menjadi penyebaran Covid-19.

Menurut Ganjar, dirinya melihat masyarakat masih banyak yang tidak memperdulikan protokol kesehatan, misalnya di Kota Semarang masih melihat banyak orang berkerumun, tanpa jarak dan tidak memakai masker.

“Nanti saya akan kirim surat kepada Wali Kota Semarang, Bupati Magelang, dan Bupati Demak agar kegiatan-kegiatan dibatasi dan lebih diperketat,” ujarnya.

Sedangkan untuk daerah lain yang sudah zona kuning, Ganjar meminta supaya tetap berhati-hati, karena tidak menutup kemungkinan akan terjadi lagi penyebaran Covid-19.

Oleh karenanya kepada bupati/wali kota melakukan persiapan-persiapan dan melakukan penataan di tempat publik, termasuk pasar-pasar tradisional agar tidak terjadi lagi penularan.

Orang nomor satu di Jateng ini, meminta seluruh bupati/wali kota meningkatkan tracing penyebaran Covid-19 di wilayah masing-masing. Mencari potensi penyebaran dengan survilance harus diperbanyak, agar diketahui seberapa besar yang tertular.

“Saya minta laboratorium meningkatkan kapasitasnya. Kalau biasanya hasil laboratorium tiga hari jadi, saya minta sehari selesai. Saya minta semua laboratorium buka selama 24 jam untuk keperluan ini,” kata Ganjar.

Sementara itu, Tim Ahli Gugus Tugas covid-19 Jateng, Anung Sugihanto menyatakan, kasus penyebaran Covid-19 di beberapa daerah menunjukkan landai.

Kendati begitu, Anung tetap meminta kepala daerah harus berhati-hati, tidak perlu cepat-cepat mengambil kebijakan kenormalan baru (new normal).

“Seperti Kabupaten Kebumen melakukan new normal menurut kami terlalu dini, sebab dari data kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di Kebumen justru meningkat,” ujar dia.

320