Jakarta, Gatra.com - Elektabilitas Anies Baswedan berada di posisi terendah dibanding Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo. Hal ini disampaikan oleh Analis Drone Emprit and Kernels Indonesia, Ismail Fahmi melalui hasil surveinya mengenai penggunaan sosial media untuk membangun elektabilitas.
Dalam surveinya, Fahmi menghitung tingkat popularitas dari ketiga tokoh tersebut, yang digadang-gadang bakal berkontestasi pada pemilihan presiden 2024 mendatang, dengan menghitung berapa jumlah percakapan yang membicarakan mereka yang tersebar di berita media online, Twitter, Facebook, Instagram, dan YouTube.
Anies Baswedan memiliki popularitas paling tinggi mencapai 64%. Merupakan salah satu tokoh yang paling sering dipercakapkan dan paling populer. "Sementara Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil memiliki capaian yang hampir sama, yakni masing-masing 19% dan 17%," kata Fahmi pada telekonferensi pers LP3ES, Selasa (16/6).
Meski begitu, favorabilitas dari ketiga tokoh tersebut amat berbeda. Jika popularitas adalah berapa banyak yang membicarakannya, favorabilitas adalah seberapa banyak orang menyukai. Ini terlihat dari kesenjangan antara sentimen positif dan sentimen negatif.
"Orang yang sentimen positifnya, tetapi sama tingginya dengan sentimen negatif, itu juga berarti favorabilitasnya rendah," sambungnya.
Sentimen positif dari Anies Baswedan adalah 61%, sementara sentimen negatifnya 30%. Selisih di antara kedua sentimen tersebut sebesar 31%.
Hal yang berbeda ditemu pada capaian pesaing Anies yang lain. Ridwan Kamil sentimen positifnya 73%, negatifnya 19%, dan menghasilkan 54%. Sementara Ganjar Pranowo sentimen positif 70%, sentimen negatif yang 17%, dan menghasilkan favorabilitas 53%.
Dengan demikian, meskipun popularitas Anies begitu tinggi, tetapi dengan perolehan favorabilitas, ia justru berada di urutan paling buncit, dan Ridwan Kamil yang berada di puncak klasemen. Namun, bukan berarti Ridwan Kamil bakal memiliki suara dominan.
Meski Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo memiliki favorabilitas yang tinggi, tetapi popularitas mereka masih sangat jauh di bawah Anies Baswedan. Menurut Fahmi, seorang figur akan memiliki suara dominan ketika ia memiliki popularitas dan favorabilitas yang sama tingginya.
