Home Olahraga Resiliensi Mental Atlet di Masa New Normal

Resiliensi Mental Atlet di Masa New Normal

Jakarta, Gatra.com - Pandemi Covid-19 menyebabkan ditundanya seluruh penyelenggaraan kejuaraan olahraga baik yang bersifat Nasional maupun Internasional. Hal ini akan menimbulkan produktivitas para atlet profesional untuk mencapai prestasi terbaik.

Psikolog PB Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), Woro Aryati Prawoto mengatakan, atlet perlu segera mendapatkan informasi yang benar agar dapat segera menerima kenyataan (acceptance) dan selanjutnya segera melangkah (move on) dengan membuat rencana dan strategi baru. 

"Dalam kondisi ini atlet sangat memerlukan dukungan emosional dan arahan agar dapat kembali fokus," katanya pada acara Webinar PASI, Rabu, (17/6).

Menurutnya, dengan resiliensi yang tinggi, seorang atlet dapat lepas dari tekanan dan bangkit dari keterpurukan. Dengan berkaca dari keterpurukan itu, atlet bisa memperoleh pengalaman berharga.

"Sehingga bisa mencapai prestasi yang lebih baik nantinya," ucapnya.

Sementara itu, Dedeh Erawati, atlet yang telah memenangkan banyak kejuaraan, termasuk 3 kali juara SEA Games untuk nomor lari gawang menyatakan, bahwa kepercayaan diri yang tinggi, sikap positive thinking, tetap fokus dan kemampuan beradaptasi merupakan kunci agar seseorang dapat mempertahankan prestasinya.

Dedeh menyarankan, agar atlet menggunakan beberapa metode latihan di tengah kondisi yang terbatas. Dalam kondisi ini, Dedeh menggunakan beberapa metode, antara lain melakukan latihan imajiner dan melakukan potongan-potongan latihan untuk memperbaiki teknis.

"Latihan ini dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang diatur oleh Pemerintah dan juga protokol yang digunakan oleh federasi atletik untuk meminimalisir potensi penularan penyakit," ujarnya.

Acara Webinar PASI ini diikuti lebih dari 450 peserta. Peserta merupakan pelatih dan atlet dari berbagai cabang olahraga.

Dari penyelenggaraan Webinar ini, Moderator Tigor Tanjung yang juga merupakan Sekretaris Jenderal PB PASI menyatakan, bahwa topik yang disampaikan sangat cocok dengan kondisi yang ada. "Diharapkan hal ini dapat menimbulkan sikap positif dan semangat baru, khususnya bagi atlet dan pelatih serta masyarakat pada umumnya," kata Tigor.

254