Home Info Pendidikan Pesantren di Pati Mulai Aktif, Terapkan Protokol Kesehatan

Pesantren di Pati Mulai Aktif, Terapkan Protokol Kesehatan

Pati, Gatra.com - Sejumlah pondok pesantren di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah secara bertahap menerima kembali kedatangan santri di pesantren. Hanya saja untuk tahap awal, santri yang diperkenankan adalah yang berasal dari Pati.

Seperti yang terpantau di Pesantren Mathali'ul Huda (PMH) Al Kautsar yang telah mulai menerima kedatangan santri. Secara kumulatif pesantren ini memiliki 1.500 santri aktif yang berasal dari penjuru Nusantara.

“Sementara ini baru santri dari Pati saja yang boleh ke pondok pesantren, jumlahnya tidak sampai 100 orang. Untuk santri luar daerah masih menunggu jadwal selanjutnya,” ujar Pimpinan PMH Al Kautsar, KH Muhammad Niam Sutaman, Kamis (18/6).

Para pengurus pesantren secara ketat mengimplementasikan protokol pengaktifan kembali pesantren, sebagaimana dikeluarkan oleh Forum Komunikasi Pengasuh Pondok Pesantren se-Kajen dan Sekitarnya (FKPPK).

Mekanismenya, sebelum kembali ke pesantren yang berada di Jalan Polgarut Selatan Kajen itu, para santri diwajibkan diantar orangtua dengan menggunakan kendaraan pribadi, dan selama perjalanan tidak diperbolehkan untuk singgah di tempat lain.

“Begitu santri tiba di pesantren, dilanjurkan dengan pengecekan kesehatan. Kemudian barang bawaan disterilisasi dengan penyemprotan disinfektan,” sebutnya.

Ia membeberkan, penerimaan kembali santri di pondok untuk mengikuti belajar mengajar secara tatap muka didasarkan atas sejumlah alasan mendasar, misalnya kekhawatiran akan mandeknya keilmuan santri selama dirumahkan.

Sementara, Ketua FKPPK, KH M Mujiburrohman Ma'mun mengatakan, pengaktifan kembali pesantren bergantung pada masing-masing pengasuh dan pimpinan pesantren. Pihaknya menekankan protokol yang telah disepakati bersama dalam rapat pleno FKPPK wajib dipatuhi.

“Soal kapan kembalinya santri ke pesantren, kita percayakan sepenuhnya pada kebijaksanaan dan kesiapan para kiai, pengasuh masing-masing pesantren, dalam menyusun dan menyiapkan sarana prasana sesuai standar protokol keselamatan Covid-19,” terangnya kepada Gatra.com.

Ditambahkan, pihaknya juga telah membentuk Gugus Tugas Covid-19 dan membuka posko 24 jam. Satuan Gugus Tugas FKPPK melibatkan unsur pemerintah desa, tenaga kesehatan, ahli gizi, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), dan relawan NU-UNICEF.

215