Home Milenial Karena Pandemi, UTBK Dilakukan Dalam Dua Gelombang

Karena Pandemi, UTBK Dilakukan Dalam Dua Gelombang

Jakarta, Gatra.com - Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) kembali dirancang ulang paska kondisi pandemi Covid-19 yang belum mereda. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti) Kemendikbud, Nizam, menyatakan rancangan yang telah diatur sebelumnya merupakan rancangan yang disusun dengan asumsi pandemi telah mereda di bulan Juli, oleh karenanya melihat kondisi saat ini pihaknya akan mencanangkan ulang pelaksana UTBK.
 
Nizam sendiri menyatakan bahwa faktor keselamatan dan kesehatan peserta, pengawas, dan pelaksana UTBK akan menjadi beberapa hal yang disempurnakan dalam pelaksaan UTBK terbaru. Hal itu juga yang kemudian menjadi amanat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
 
"Protokol Kesehatan akan dinomor satukan. Oleh karena itu, kita tentu akan mengupayakan bagaimana melaksanakan ujian masuk ke perguruan tinggi ini, dengan aman dan sehat," kata Nizam dalam Telekonferensi Pers  Pelaksanaan UTBK pada New Normal, Rabu (24/6).
 
Dengan melalui perencanaan dan pembahasan yang cukup panjang, Lanjut Nizam, dirinya mengapresiasi panitia dan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) yang telah melakukan berbagai macam penyesuaian dalam pelaksaan UTBBK dengan mengatakan melayani kurang lebih 700 ribu peserta yang sudah mendaftarkan diri.
 
"Terutamanya meningkatkan ini ya protokol kesehatannya. Sehingga kita bisa menjaga kesehatan dan keselamatan peserta dan yang mengantar peserta .Karena biasanya peserta tidak hanya datang sendiri namun juga ada orang tua atau pihak yang mengatar lainnya," tutur Nizam. 
 
Nizam juga menyampaikan bahwa telah disepakati, pelaksaan tes UTBK akan dilakukan dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama, ditujukan pada peserta yang sudah berada di kota tempat akan diselenggarakan tes dan kebetulan tempat tesnya sudah sangat siap, daerahnya juga sudah siap, dan seluruh pokoknya siap.
 
 "Kalau semua cek liat keamanan sudah terpenuhi, Nah itu bisa kita selenggarakan pada tanggal 5 sampai 14 Juli ya gelombang yang pertama."jelas Nizam.
 
Sementara pada peserta yang saat ini masih berada di wilayah kota/kabupatennya sendiri yang kemudian sulit atau tidak bisa untuk meninggalkan kota dikarenakan risiko penularan yang tinggi, peserta tersebut akan masuk dalam gelombang kedua.
 
"Kita akan kita layani antara 20 sampai 29 Juli untuk gelombang kedua. Dengan begitu, maka tidak perlu ada transportasi lintas provinsi dari daerah yang berbahaya ke daerah berbahaya yang lain," pungkasnya.
124