Sibolga, Gatra.com - Sedikitnya 18 prajurit TNI AL Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), menjalani rapid test setelah ditemukan istri marinir warga Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), positif COVID-19, pada Selasa (23/6) lalu. Hasil rapid test itu sendiri dinyatakan negatif atau non reaktif.

Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Sibolga, Letkol Laut (P) Andris Benhard Marimbun Simaremare, mengatakan rapid test itu berkaitan dengan istri dari salah seorang anggota TNI AL Sibolga yang positif Covid-19. Mereka yang dites yaitu anggota TNI AL Sibolga yang dirasa pernah kontak atau dekat dengan suami yang bersangkutan.

Namun demikian, Andris coba meluruskan informasi bahwa yang bersangkutan tinggal di kompleks perumahan TNI AL di Desa Penakkalan, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng. Andris mengatakan bahwa yang bersangkutan tidak benar tinggal di kompleks perumahan TNI AL Sibolga, melainkan di Tapteng.

"Yang bersangkutan (Korban) tinggal di Tapteng dan tidak tinggal di Kompleks Perumahan TNI AL," kata Andris, menjawab wartawan via selular, Rabu (24/6), terkait korban yang disebut-sebut adalah istri prajurit TNI AL Sibolga.

Selain rapid test, juga dilakukan tracing/penelusuran dan pengecekan kesehatan terhadap keluarga yang bersangkutan sesuai dengan Prosedur Protokol Kesehatan COVID-19.

"Kemudian kita juga telah melakukan penyemprotan terhadap gedung TNI AL Sibolga dan akan menyasar ke kompleks perumahan TNI AL Sibolga," ujarnya.

Soal rapid test sendiri ucap Andris, rencananya akan dilakukan menyeluruh terhadap seluruh personil TNI AL Sibolga. Sekalipun rapid test itu nantinya akan dilakukan secara bertahap.

"Untuk sementara, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini, anggota sudah kita minta bekerja dari rumah," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, seorang warga yang disebut-sebut tinggal di Tapteng dan bekerja sebagai tenaga medis di Kota Sibolga, dinyatakan positif COVID-19 berdasarkan hasil Tes Cepat Molekuler (TCM) Pertama di Rumah Sakit Umum (RSU) Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).

Sesuai prosedur, apabila ada hasil positif maka dilakukan tracing/pelacakan terhadap orang yang memiliki kontak erat dengan yang bersangkutan.

Yang bersangkutan awalnya memiliki gejala demam dan sudah beberapa kali berobat ke RSU Ferdinand Lumban Tobing Sibolga. Terakhir dia terpaksa di isolasi lalu dirujuk ke rumah sakit rujukan COVID di Tarutung. Dari hasil pemeriksaan TCM disana, yang bersangkutan ternyata terpapar COVID-19.