Home Teknologi Teknologi Mendukung Birokrasi di Masa Pandemi

Teknologi Mendukung Birokrasi di Masa Pandemi

Jakarta, Gatra.com – Pandemi corona yang berlanjut dengan kebiasaan normal baru (new normal) telah membawa perubahan terhadap pola birokrasi. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana mengungkapkan pandemi Covid-19 telah menggeser tatanan dunia hanya dalam waktu tiga bulan. Adanya wabah corona telah memaksa birokrat dan aparatur sipil negara (ASN) unruk beralih ke era baru teknologi digital.

“Pada dasarnya tidak jauh berbeda antara revolusi industri 4.0 dengan era society 5.0. Jika industri 4.0 memudahkan untuk mengakses dan membagikan informasi di internet maka society 5.0 menjadikan teknologi menyatu dengan manusia itu sendiri. Internet bukan hanya sebagai informasi melainkan telah menjadi roda kehidupan publik.” ujar Bima saat menjadi pembicara webinar “Jalan Menuju ASN Unggul Pasca Pandemi” yang diselenggarakan Lembaga Administrasi Negara (LAN) bekerja sama dengan Tanoto Foundation pada Kamis (25/6).

Kondisi tersebut menurutnya berdampak bagi ASN mulai dari penerapan lingkungan kerja digital, pengelolaan big data dalam pengambilan keputusan, serta pengembangan profesionalitas secara mandiri (self development).

Bupati Banggai, Herwin Yatim membagikan pengalamannya dalam upaya mempersiapkan aparatur dalam kenormalan baru. Menurutnya peran pimpinan daerah sangat penting yakni menjadi role model yang mendorong tumbuhnya kreativitas inovasi di kalangan  ASN. Ia mencontohkan keberhasilan Pemkab Banggai dalam mendorong pasar tani online yang mengkolaborasikan ojek online lokal dengan pasar tradisional untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama masa pandemi Covid-19.

Pentingnya pemanfaatan teknologi digital di semua sektor termasuk birokrasi turut diamini oleh pakar kebijakan publik UGM, Agus Heruanto Hadna. Ia mengatakan pemanfaatan teknologi informasi dalam meningkatkan kualitas ASN di masa pandemi Covid-19 perlu memperhatikan beberapa hal di antaranya infrastruktur layanan internet yang mumpuni dari Sabang sampai Merauke serta kemampuan ASN dalam pengoperasiannya.

“Jadi tantangan mendasar manajemen ASN menuju digital government antara lain keterampilan penguasaan teknologi digital, ketersediaan jaringan internet, kejelasan penugasan dan tanggung jawab serta adanya kebijakan yang mendukung,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama Global CEO Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo menyampaikan saat ini Indonesia masih dalam kondisi transisi menuju new normal, belum betul-betul berada dalam kondisi kenormalan baru. Masyarakat menurutnya perlu berpartisipasi membentuk tatanan kenormalan baru di masa depan. Namun banyak hal yang perlu dibenahi terutama aspek penguasaan dan pengadaan teknologi dan informasi.

“Pandemi Covid-19 tidak seharusnya menciptakan jarak tetapi justru mempererat kolaborasi. Apa yang telah kita saksikan selama beberapa bulan pandemi, ini bukanlah akhir dari globalisasi, melainkan penegasan kembali tentang saling ketergantungan antara bangsa-bangsa dan orang-orang di dunia ini. Saya berharap dengan adanya webinar ini kualitas pelayanan publik di Indonesia tetap terjaga atau bahkan semakin meningkatkan kualitas pelayanan publik serta mengakselerasi reformasi birokrasi di era kenormalan baru,” tutup Satrijo.

1711