Home Kesehatan Klaster Pemudik Muncul di Karanganyar 

Klaster Pemudik Muncul di Karanganyar 

Karanganyar, Gatra.com - Penularan Covid-19 di kalangan para pemudik membuktikan kemunculan klaster baru di Kabupaten Karanganyar. Tercatat, dua perantau asal Provinsi Jawa Timur yang pulang ke kampung halamannya di Karanganyar terkonfirmasi positif Corona.

Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karanganyar, Juliyatmono mengatakan saat ini tercatat lima pasien positif masih dirawat di RS di Karanganyar dan Solo. Dua diantaranya merupakan pemudik, dua lagi lanjut usia dengan penyakit bawaan sedangkan satu lagi diduga tertular dari transmisi lokal.

“Kita ingatkan semuanya. Pemudik kurang terpantau sehingga mengarah ke klaster baru penyebaran Covid-19. Setelah lebaran, ternyata mucul klaster baru ini setelah klaster Gowa,” kata Juliyatmono kepada wartawan di rumah dinas bupati Karanganyar, Jumat (26/6).

Ia mengakui di masa tatanan normal baru, penyekatan pemudik memang sudah dilonggarkan. Tidak ada lagi yang dicegat atau disuruh putar balik seperti ketika arus mudik lebaran. Meski demikian, petugas di posko di perbatasan tetap diminta mengingatkan pengguna jalan supaya mengenakan masker.

Sementara itu dalam keterangan resmi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, satu warga asal Desa Koripan Matesih yang terpapar Covid-19 merupakan perantau di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Ia bekerja serabutan, satu diantaranya membantu juru masak di salah satu pondok pesantren di daerah itu.

Selang dua hari setelah pulang ke kampung halaman pada tanggal 12 Juni lalu, ia menderita demam. Meski sudah mengonsumsi obat dari Puskesmas Matesih, ia tak kunjung sembuh. Sehingga, pria usia 43 tahun ini dirujuk ke RSUD Karanganyar.

“Hasil repid test dan swab yang pertama, positif corona,” imbuh Kepala DKK Karanganyar, Purwanti kepada wartawan.

Sedangkan pasien kedua merupakan penjual nasi goreng di Surabaya asal Kecamatan Jumapolo. Selang sehari usai dia pulang kampung dengan menaiki sepeda motor pada 15 Juni lalu, tubuhnya demam. Dari Klinik Husada merujuknya ke RSUD Karanganyar.

“Pasien dari Jumapolo ini usia 60 tahun. Tidak ada riwayat penyakit bawaan dari kedua pasien ini. Mereka sudah diswab untuk kali kedua setelah yang pertama terbukti positif Corona. Tinggal menunggu hasilnya,” katanya.

Dari dua pasien ini, DKK menganjurkan isolasi mandiri kepada 33 anggota keluarga dan orang terdekatnya. Adapun bantuan pangan telah disalurkan selama 14 hari masa karantina.Purwanti mengatakan longgarnya aktivitas masyarakat di masa tatanan normal baru cukup menyulitkan Satgas Covid-19 di tingkat desa/kelurahan dalam mengamati para pemudik.

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Karanganyar eks peserta tabligh akbar di Gowa sembuh dari Corona setelah menjalani perawatan secara intensif. Pemkab Karanganyar mengantisipasi kemunculan klaster lain yang dipicu kerumunan orang. Bentuk konkretnya dengan belum dibukanya car free day (CFD) dan Pasar Sabtu di Alun-alun kota.

267