Home Politik PKS Turunkan Rekomendasi Pilkada untuk 5 Kabupaten di Jateng

PKS Turunkan Rekomendasi Pilkada untuk 5 Kabupaten di Jateng

Karanganyar, Gatra.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merestui lima pasangan bakal calon kepala daerah di lima kabupaten di Jawa Tengah. Sedangkan untuk 16 kabupaten/kota lainnya, rekomendasi bakal calon kepala daerah masih berproses.  

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW PKS Jawa Tengah, Rohadi Widodo mengatakan rekomendasi calon/pasangan calon kada di lima kabupaten itu mengawali langkah PKS memenangkan Pilkada serentak di 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Lima daerah itu adalah Kabupaten Semarang, Kabupaten Blora, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Grobogan. Menurutnya, kans PKS memenangkan Pilkada di lima kabupaten tersebut cukup tinggi sehingga mantap merekomendasi nama-nama calon.

Di Kabupaten Semarang, PKS merekomendasi pasangan Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono. Sedangkan di Kabupaten Blora, rekomendasi jatuh ke Arief Rohman-Tri Yuli. Lalu pasangan Joko Paloma Santoso dan Wiwoho Aji Santosa sebagai bacabup Sukoharjo.

Dilanjutkannya, PKS merekomendasi One Krisnata berduet dengan M Fajri maju di Pilkada Klaten. Selanjutnya di Grobogan, rekomendasi jatuh ke pasangan Sri Sumarni-Bambang Pujianto. Dipastikannya, nama-nama tersebut juga direstui DPP PKS.

"Di Blora tidak ada calon lain, jadi kemungkinan itu menang. Lalu di Grobogan potensial calon tunggal. Untuk Kabupaten Semarang gayeng, head to head PDIP dengan PKB melawan non dua parpol itu karena perolehan kursi PDIP dan koalisinya dengan lawannya seimbang," katanya menceritakan kondisi politik di sebagian daerah penyelenggara Pilkada di Jawa Tengah kepada Gatra.com di ruang kerjanya, Jumat (26/6).

Pria yang duduk di jajaran pimpinan DPRD Karanganyar ini menyebut Pilkada Sukoharjo dimungkinkan muncul tiga pasangan calon. Sedangkan di Klaten, ia menyebut calon incumbent memiliki pengaruh besar di pemerintahan sehingga diperlukan siasat jitu menumbangkannya. Pasangan yang diusungnya di Klaten menggunakan kendaraan dari Demokrat, PKS dan Gerindra.

Sementara itu untuk Pilkada Solo, ia yang pernah menduduki kursi wakil bupati Karanganyar ini mengakuinya cukup sulit untuk memenangkannya jika tanpa koalisi. Format koalisi antara PAN, Gerindra, PKS, bahkan Golkar sendiri diprediksi sukar melawan PDIP.  

Kondisi serupa terlihat di Pilkada Boyolali dimana PDIP menguasai 35 kursi DPRD dari total 45 kursi.

Rohadi mengatakan, apapun kondisinya, PKS akan melengkapi rekomendasinya bagi pasangan bakal calon bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota maksimal Juli 2020.

1489