Home Ekonomi Butuh Kolaborasi dan Ekosistem Tingkatkan Kelas UMKM

Butuh Kolaborasi dan Ekosistem Tingkatkan Kelas UMKM

Jakarta, Gatra.com - Founder OK OCE Sandiaga Salahudin Uno mendorong pemerintah agar merancang strategi untuk menumbuhkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Apalagi UMKM di Indonesia saat ini jumlahnya terbilang banyak. Meski itu bukan karena dirancang, tapi karena kebutuhan akibat sulitnya mendapat pekerjaan formal.

“Kita bangga dengan jumlah UMKM yang totalnya mencapai 64 juta dan diprediksi akan terus tumbuh. Banyak dari mereka yang menjadi pengusaha atau wirausahawan karena sulitnya mendapat pekerjaan formal dan akhirnya menjadi pengusaha karena kebutuhan bukan karena sesuatu yang dirancang,” kata Sandi, di Jakarta, Sabtu (27/6).

Pengusaha nasional yang juga ini menyebut dibutuhkan upaya dari semua pihak terutama pemerintah dalam mendorong peningkatan UMKM agar naik kelas.

“Mmembutuhkan upaya gabungan dari pemerintah dunia usaha termasuk juga masyarakat akademisi untuk sama-sama kolaborasi untuk meningkatkan kelas,” ujarnya.

Selain dorongan dari pemerintah, hal yang juga dibutuhkan adalah kombinasi bisnis pemasaran, keuangan, memanfaatkan peluang, dan Sumber Daya Manusia.

“Kalau menjadi pengusaha by desain (dirancang) itu dia akan bisa cepat naik kelasnya. Tapi, kalau berwirausaha karena kebutuhan, misalnya dia jualan kuliner di satu pojok 10 tahun yang lalu, dan akan terus ada di 10 tahun ke depan. Ini menunjukan bahwa kita ngak mampu untuk meningkatkan kelas mereka,” kata Sandi.

Sandi juga memaparkan untuk menumbuhkan UMKM diperlukan ekosistem untuk mendongrak usaha yang ultra mikro menjadi mikro, mikro menjadi kecil, dan kecil menjadi menengah.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta menyebut salah satu program OKE OCE dibentuk karena ingin memberi peluang usaha yang sama kepada seluruh pelaku usaha agar bisa naik kelas.

“Salah satu caranya adalah dengan memberikan pelatihan kewirausahaan. Seorang pengusaha sejati tidak akan pernah puas dengan ilmu yang didapat, dia akan terus belajar dari pengalaman orang lain,” ujarya.

Sandi pun meminta pemerintah turut menyelamatkan UMKM terdampak buruk oleh pandemi Covid-19. Sebab, sekitar 47 persen UMKM di dalam negeri dinyatakan telah gulung tikar setelah cashflow bisnis terganggu.

"Ini berat tentunya, para pelaku UMKM menjerit. Ini langsung menghantam ekonomi keluarga karena kehilangan mata pencaharian," kata Sandi.

Dikatakan, salah satu dampak yang ditimbulkan oleh keruntuhan sektor UMKM ialah melonjaknya penurunan masyarakat dari kelas ekonomi menengah ke kelas bawah. Bahkan, kelompok masyarakat tersebut telah digolongkan menjadi masyarakat pra-sejahtera

Jika dibiarkan, pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II tahun ini akan terpangkas lebih jauh dari capaian pada kuartal lalu sebesar 2,97 persen. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh tingkat konsumsi rumah tangga.

"Ada 97 persen lapangan kerja juga diciptakan dari sektor UMKM. Untuk itu pentingnya penyelamatan UMKM," katanya.

108

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR