Semarang, Gatra.com - Tim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA N 1 Semarang, menemukan 40 Surat Keterangan Domisili (SKD) asli tapi palsu dalam tahap pendaftaran.

Ketua PPDB 2020 SMA N 1 Semarang, Budiyono mengatakan, temuan tersebut merupakan aduan dari masyarakat yang menyoroti sistem PPDB pada tahun ini. "Iya kami mendapat laporan dari masyarakat terkait permasalahan SKD tersebut, dan langsung kami tindak lanjuti," ujarnya saat ditemui Gatra.com di lokasi, Senin (29/6).

Kemudian, pihaknya menerjunkan tim survey di lapangan, yang bertugas melakukan verifikasi data calon siswa baru tersebut.

"Kami menerjukan 4 orang tim survey untuk mengecek kebenaran laporan tersebut, kita datangi rumahnya satu persatu. Sebagian memang ada yang benar tinggal disitu, tapi sebagian lainnya benar-benar tidak bisa ditemukan," ujarnya.

Lebih lanjut, katanya, usai menemukan kasus alamat palsu seperti itu pihaknya langsung mendatangi Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) hingga pihak kelurahan. "Iya kita juga melakukan konfirmasi ke pihak RT/RW dan kelurahan," katanya.

Sementara, untuk alamat yang sering digunakan dalam SKD bermasalah tersebut yakni menggunakan alamat di Kelurahan Mugassari. "Paling banyak menggunakan alamat Mugassari, dan Peleburan. Saat ini sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan untuk di teruskan," ujarnya.