Home Gaya Hidup Prof. Amany Lubis &‎ Dapur Umum Mahasiswa

Prof. Amany Lubis &‎ Dapur Umum Mahasiswa

Virus corona jenis baru, SAR CoV-2, yang membuat semua orang harus mengurangi aktivitas luar ruang juga berdampak bagi mahasiswa yang kebanyakan adalah perantau sehingga kesulitan mendapat pasokan logistik. Hal ini memantik inisiatif Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc, MA, menggagas pendirian dapur umum mahasiswa.

Namun, ide perempuan kelahiran Kairo 1963 itu tak langsung bisa dieksekusi. Pasalnya, Social Trust Fun (STF) dan Dharma Wanita UIN Jakarta yang diajak berkolaborasi belum pernah menyediakan makan bagi sekitar 1.200  mahasiswa, di antaranya 100 orang dari mancanegara, serta pekerja di kampus.‎ Terlebih, ‎tukang masak rata-rata pulang kampung dan sulit berbelanja seiring diberlakukannya PSBB.

"Saya kemudian menjelaskan, dapur umum ini bukan kita yang masak. Yang penting kita bisa menyediakan makanan, bisa bekerja sama dengan warung makan," kata perempun ‎yang meraih gelar profesor pada usia 42 tahun itu kepada wartawan Gatra Iwan Sutiawan di Kampus UIN Jakarta pada Selasa, 30 Juni lalu.

‎Sejumlah warung berhasil digandeng. Daftar mahasiswa dan pegawai, seperti satpam dan office boy, diserahkan kepada pemilik warung di sekitar kampus I. Mereka bisa makan tanpa harus membayar, sehingga kesulitannya di saat pandemi bisa terkurangi.

‎Sementara itu, STF bergerak menggalang donasi dana dan bahan pangan. Ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi Dharma Wanita kampus kemudian memasak untuk mahasiswa yang ada di kampus II. "Sumbangan lebih dari Rp500 juta ‎untuk uang.‎ Selebihnya barang sekitar Rp300 juta. Jadi hampir Rp800 juta," Amany mengungkapkan.

Rektor perempuan pertama UIN di Indonesia sehingga meraih penghargaan Musium Rekor Indonesia (MURI), menyampaikan, dapur umum ini terinspirasi dari ‎warga Mesir. "Saya peroleh dari pengalaman saya di Mesir. Kan di sana itu rawan perang," ia mengungkapkan.

Perempuan yang menamatkan pendidikan SLTP hingga sarjana di Al-Azhar Kairo, aktif di berbagai organisasi dalam dan luar negeri, serta sebagai ustazah ini mengungkapkan, puncak dari dapur umum ini pada bulan Ramadan. Sejumlah 25.000 porsi makanan telah disalurkan. Setelah makanan siap saji, ia pun menggagas bantuan uang kuliah bagi mahasiswa terdampak Covid-19.

173