Palembang, Gatra.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumsel memastikan tidak ada kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan status dosen dan pegawai di lingkungan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
Juru Bicara Gugus Tugas, Yusri mengatakan jika UIN bukanlah klaster baru terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 di Sumsel. “Infromasi yang diterima sampai hari ini, pada Rabu tertanggal 1 Juli pada pagi hari, belum ada dosen dan pegawai UIN terkonfirmasipositif Covid-19. Belum ada klaster Covid-19 baru di kampus UIN Raden Fatah Palembang,” ungkap Yusri dalam konferensi Pers melalui Zoom, Selasa (30/6).
Atas informasi ini, ia pun meminta agar media massa dapat bijak dalam menggunakan kata kalster baru saat berkaitan dengan isntansi ataupun lembaga pendidikan. Hal ini dilakukan guna menghindari berbagai dampak yang ditimbulkan atas penggunaan istilah tersebut.
“Mohon dipertibangkan bagi media mengunakan kata klaster baru jika terkait isntansi tertentu, termasuk di kampus. Karena berdampak atas kebijakan proses pembelajaran tahun ajaran baru yang segera dimulai,” ungkapnya.
baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/483411/kesehatan/wah-walikota-tidak-tahu-kalau-palembang-zona-merah
Dia pun membenarkan jika di lingkungan kampus UIN Raden Fatah Palembang terdapat Puskesmas Pembantu (Pustu) milik Pemerintah Kota Palembag yang digunakan bagi pemeriksaan swab. “Pustu tersebut dipakai sebagai tempat pengambilan swab bagi masyarakat umum dan bukan untuk dosen dan pegawai UIN. Mungkin adanya swab itu, masyarakat menilai UIN jadi kalster baru,” jelasnya.
Selain membatah terkait pegawai dan dosen yang terpapar covid 19, Yusri juga memastikan akan mengkonfirmasi atas informasi adanya mahasiswa KKN yang juga terpapar virus yang belum ditemukan vaksinnya tersebut. “Jika itu penularannya di masyarakat, maka itu klaster di masyarakat bukan di kampus,” pungkasnya.
