New York, Gatra.com – Salah satu dari empat vaksin COVID-19 eksperimental yang sedang diuji oleh Pfizer dan mitra Jerman-nya BioNTech, menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam pengujian awal terhadap 45 orang.

Dikutip The Associated Press, Kamis (2/7) dari hasil pendahuluan, perusahaan tersebut menyebut relawan yang menjalani studi diberikan dosis rendah atau sedang, dengan dua suntikan yang terpisah selama sekitar satu bulan. Mereka memiliki kekebalan dalam kisaran yang protektif, bila dibandingkan dengan beberapa orang lainnya yang selamat dari COVID-19.

Efek sampingnya sama seperti suntikan vaksin lainnya dengan rasa sakit di tempat suntikan dan gejala demam.

Laporan tersebut telah dikirim untuk publikasi dalam jurnal ilmiah meski belum ditinjau secara penuh. Hasil ini menjadi kandidat potensial yang masih dalam tahap pengujian paling awal. Pfizer pun akan membuka studi secara skala besar-besaran meski belum dapat menyebut siapa saja nantinya yang akan diujicobakan.

Para peneliti tidak memberikan suntikan kedua dari dosis tertinggi yang menjalano awal pengujian dan tetap bertahan dengan dosis rendah dan menengah. Suntikan dosis tinggi menyebabkan lebih banyak reaksi injeksi tanpa tambahan manfaat yang jelas.

Pengujian dilakukan sekitar 15 calon vaksin COVID-19 yang berbeda dan sedang diujicobakan terhadap manusia di seluruh dunia. Beberapa kandidat pengujian siap untuk memulai studi tahap akhir untuk membuktikan apakah benar-benar berfungsi.

Perusahaan yang berbeda juga melakukan pengujian jenis vaksin yang berbeda, dan itu meningkatkan peluang bahwa setidaknya ada satu pendekatan yang dapat berhasil meski tidak ada jaminan. 

Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech menggunakan kode genetik coronavirus agar tubuh lebih unggul dalam mengenali dan menyerang virus.

Awal pekan ini, Inovio Pharmaceuticals juga mengeluarkan rilis berita yang mengatakan bahwa calon vaksin berbasis gennya menunjukkan hasil yang menggembirakan, dalam pengujian awal yang serupa terhadap 40 sukarelawan.