Home Kesehatan Dari Biru, Level Kewaspadaan Covid-19 KBB Turun Jadi Kuning

Dari Biru, Level Kewaspadaan Covid-19 KBB Turun Jadi Kuning

Bandung, Gatra.com - Status kewaspadaan Covid-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menurun dari level biru (moderat) menjadi kuning (cukup berat) berdasarkan data evaluasi dari Divisi Perencanaan, Riset, dan Epidemiologi Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Jabar. 
 
Selain KBB, terdapat 7 daerah lain di Jabar yang semula zona biru, kembali masuk ke zona kuning pada periode PSBB ke VI (11-24 Juni 2020). 7 daerah tersebut yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Subang, Kota Cimahi, dan Kota Cirebon.
 
Terkait itu, Sekretaris Daerah (Sekda) KBB, Asep Sodikin mengklaim kurang tepat mengkategorikan KBB masuk level kuning. Pasalnya beberapa data yang dipakai provinsi untuk menentukan level kewaspadaan tidak tetap dan perlu direvisi.
 
"Data ini berbeda dengan hasil kajian kita. Padahal setiap hari kita update ke propinsi. Antara data pusat, provinsi, dan kita berbeda. Kita sudah klarifikasi dengan divisi riset perencanaan dan epidemiologi gugus tugas provinsi. Tapi belum diperbaiki," ujar Asep saat ditemui, Jumat (3/7). 
 
Diketahui, ada 9 aspek yang dihitung untuk menentukan level kewaspadaan di satu daerah, yaitu, laju pasien pasitif, ODP, PDP, angka Kesembuhan, tingkat kematian, reproduksi Covid-19, laju transmisi atau kontak indeks, laju pergerakan, dan resiko georafis. 
 
9 indikator ini diklasifikasikan berdasarkan skor.  Skor rendah 8-11 masuk level 5 (kritis) warna hitam, skor 12-14 level 4 (berat) warna merah, skor 15-17 maka level 3 kuning (cujup berat), skor 18-20 biru (moderat), skor 21-24 masuk kategori level 1 hijau (rendah). 
 
Asep menjelaskan, ada 11 kasus positif COVID-19 bermasalah yang dijadikan GTPP COVID-19 Jabar menentukan level kewaspadaan di KBB. Padahal setelah ditelusuri, 11 kasus tersebut tidak terjadi di KBB. Sebagian besar pasien positif tersebut tinggal di luar KBB, namun tetap mengantongi KTP Bandung Barat. 
 
"Kondisi itu membuat angka secara kumulatif kasus lebih besar dibanding di lapangan, seolah ada peningkatan terjangkit hampir 11 kasus diperiode ini. Padahal setelah dicek tidak ada," jelasnya. 
 
Data lain yang dipertanyakan Pemkab Bandung Barat adalah tingkat kesembuhan. GTPP COVID-19 Jabar mencatat angka kesembuhan KBB lambat. Padahal saat ini jumlah pasien COVID-19 yang dirawat tinggal 13 orang. 
 
"Tingkat kesembuhan itu juga mempengaruhi, datanya lambat sekali. Padahal pasien yang dirawat tinggal 13 orang. Di provinsi justru berbeda. Udah klarifikasi, tapi belum terkoreksi," papar Asep. 
 
Dalam waktu dekat, KBB akan melaksanakan kajian epidemiologi secara mandiri sehingga mengetahui level kewaspadaan Covid-19 berdasarkan data real. Pasalnya, kajian terakhir indeks reproduksi Covid-19 KBB masih di bawah satu yaitu 0,87. 
 
"Kami akan segera melakukan kajian epidemiologi lebih lanjut dengan data yang ada. Bapelitbangda akan melakukan itu," pungkasnya. 
 
222