Home Ekonomi Abaikan SOP Corona, Izin Wisata di Gunungkidul Bisa Dicabut

Abaikan SOP Corona, Izin Wisata di Gunungkidul Bisa Dicabut

Gunungkidul, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tak segan mencabut izin operasional bagi destinasi wisata yang melanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Standard operating procedur (SOP) pencegahan Covid-19 harus dipatuhi pengelola wisata.

Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, mengatakan pengelola wisata yang lalai menerapkan protokol itu akan dievaluasi. Pemkab Gunungkidul akan memberi peringatan cukup satu kali atas pelanggaran itu.

“Jika ada kekeliruan dan kesalahan dalam menjalankan SOP, akan kami warning cukup sekali peringatan dan harus kembali ke SOP yang benar. Kalau tidak benar, kami tarik lagi (izinnya) supaya benar sistemnya. Bisa sampai pada penutupan kembali,” kata Immawan pada Gatra.com, Jumat (3/6).

Menurutnya, saat uji coba pembukaan beberapa destinasi wisata di Gunungkidul, beberapa pengunjung ditemukan tidak menggunakan masker. Selain itu, pengelola wisata kesulitan mengatur rombongan agar menjaga jarak.

Immawan menyebut hal itu karena masyarakat masih gagap menghadapi fase normal baru. Kondisi ini juga terjadi ketika awal pandemi Covid-19. “Menghadapi pandemi Covid-19 harus gencar sosialisasi dan edukasi. Sama seperti saat ini ketika menghadapi new normal, kita harus sabar,” kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Gunungkidul ini.

Di sisi lain, Immawan bersyukur saat ini perekonomian mulai bergerak dengan beroperasinya destinasi wisata. “Banyak orang datang ke tempat wisata kami syukuri. Masyarakat perlu refreshing dan desa wisata jadi punya uang. Biarlah masyarakat mencari penghidupannya,” ucapnya.

Empat destinasi wisata di Gunungkidul saat ini telah beroperasi, yakni Pantai Baron, Pantai Kukup, Kalisuci, dan Gunung Api Purba Nglanggeran. Jumlah kunjungan pun tak kurang 10 ribu orang selama sekitar satu minggu ini.

Kepala Bidang Pemasaran Gunung Api Purba Ngalnggeran, Heru Purwanto, mengakui memang sulit mengatur pengunjung untuk menjalankan protokol kesehatan. “Ketika ada rombongan keluarga, sulit mengaturnya tetap jaga jarak,” ucapnya.

131