Home Kesehatan Ini Penyebab Bupati Umi Larang Lansia Masuk Wisata Guci

Ini Penyebab Bupati Umi Larang Lansia Masuk Wisata Guci

Slawi, Gatra.com - Obyek wisata Guci Kabupaten Tegal, Jawa Tengah akan kembali dibuka Mingu (5/7) setelah empat bulan ditutup akibat pandemi Covid-19. Balita dan lansia tidak diperbolehkan memasuki tempat wisata yang berada di kaki Gunung Slamet itu.

Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, balita dan lansia merupakan usia rentan sehingga tidak diperbolehkan masuk ke obyek wisata Guci saat sudah kembali dibuka secara bertahap.

"Selain wisatawan yang tidak pakai masker dan kondisinya tidak sehat, balita dan lansia berusia 55 tahun ke atas juga tidak boleh masuk," kata Umi usai mengecek simulasi dan sarana protokol kesehatan di Guci, Sabtu (4/7).

Menurut Umi, larangan tersebut diberlakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Untuk itu, dia berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk mematuhi ketentuan itu dan menerapkan protokol kesehatan.

"Hal seperti ini bukan untuk kepentingan kami. Tapi kepentingan kita. Jadi yang kita butuhkan kesadaran masing-masing, bukan paksaan. Menerapkan protokol kesehatan adalah kebutuhan kita bersama," ujar Umi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji mengatakan, usia balita dan 55 tahun ke atas merupakan usia rentan tertular Covid-19 karena imunitas atau daya tahan tubuhnya sudah berkurang.

"Balita imunitasnya belum terbentuk. Sedangkan lansia imunitasnya sudah menurun. Covid-19 akan menyerang lebih ganas ke yang imunitasnya kurang atau menurun sehingga mereka rentan jika dibawa ke obyek wisata," ujarnya, Sabtu (4/7).

Hendadi mengatakan, pihaknya akan memantau pelaksanaan protokol kesehatan di obyek wisata Guci, seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak fisik. "Pembukaan obyek wisata ini harus hati-hati. Dinas Kesehatan akan mengawal terus. Nanti kita evaluasi," ujar dia.

Kepala UPTD Obyek Wisata Guci Achmad Abdul Khasib sebelumnya mengatakan, jumlah wisatawan yang masuk ke Guci akan dibatasi maksimal 350 orang mulai 5 Juli hingga 18 Juli 2020. Wisatawan yang boleh masuk juga hanya yang berasal dari Kabupaten Tegal berdasarkan KTP.

"Mulai besok sampai 18 Juli istilah kami simulasi faktual berbayar, terbatas hanya untuk warga Kabupaten Tegal. Jumlahnya hanya 350 orang per hari. Setelah itu, kita akan kita lihat perkembangan dan lakukan evaluasi terkait sarana pra sarana protokol kesehatan dan jumlah wisatawan," ujarnya, Sabtu (4/7).

226