Home Kebencanaan Doni Monardo Ingin Ada KKN Tematik di Jatim

Doni Monardo Ingin Ada KKN Tematik di Jatim

Surabaya, Gatra.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo ingin ada Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dikalangan mahasiswa. Tujuannya, untuk mengubah perilaku masyarakat, khususnya Jawa Timur selama pandemi berlangsung.

Yakni, dengan membiasakan diri memakai masker saat keluar rumah, jaga jarak dengan orang lain, dan rajin mencuci tangan. Sehingga, masyarakat akan menyadari pentingnya protokol kesehatan dalam upaya mencegah penularan Covid-19.

"Karena rektor memiliki komponen mahasiswa yang luar biasa banyaknya. Oleh karenanya, ini dapat menjadi program KKN tematik. Yakni mengajak masyarakat mengubah perilaku untuk pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan," kata Doni saat video conference di Gedung Negara Grahadi, Senin (6/7).

Doni menjelaskan, KKN tematik tersebut dilaksanakan dengan mengedepankan kearifan lokal di tiap kota dan kabupaten di Jawa Timur. Caranya, Doni menyarankan ada pelibatan tokoh masyarakat dan pakar antropologi atau sosiologi.

Dia mencontohkan banyak basis organisasi keagamaan di Jawa Timur yang dapat dikerjasamakan untuk mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Kemudian, pakar atau ahli di bidang antropologi atau sosiologi yang mampu membaca perkembangan perilaku masyarakat.

"Di Jawa Timur ini basis organisasi keagamaan sangat kuat sekali. Misalnya Nahdlatul Ulama (NU). Saya yakin para pejabat sudah berupaya melibatkan mereka. Tapi, kami berharap bagaimana kearifan lokal itu jadi unggulan di tiap kota," kata Doni.

Menurutnya, para tenaga medis seluruh Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin menangani pandemi terebut. Namun, saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu menyembuhkan pasien dari penyakit Covid-19.

Karenanya, Doni menilai, satu-satunya cara adalah menghentikan penularan Covid-19, agar tidak terlalu membebani kapasitas rumah sakit. Yakni, dengan mengubah perilaku masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan.

"Karena, (penanganan wabah Covid-19 di Indonesia) sudah kami optimalkan dengan pendekatan kesehatan. Seluruh tenaga dan dukungan sudah kami optimalkan. Tetapi upaya mengubah perilaku ini peru kita tingkatkan," ucapnya.

109