Home Politik LP3ES: Kemarahan Jokowi Direspon Sentimen Negatif 45 Persen

LP3ES: Kemarahan Jokowi Direspon Sentimen Negatif 45 Persen

Jakarta, Gatra.com - Ketua Dewan Pengurus Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial ( LP3ES) Didik J Rachbini mengatakan riset big data yang dilakukan LP3ES sejak 26 Juni hingga 3 Juli 2020, terjadi sentimen negatif publik lebih tinggi ketika berlangsungnya ekspresi jengkel Presiden Joko Widodo terhadap para menteri dalam sidang kabinet 18 Juni 2020 lalu. 

“Persepsi publik terhadap perilaku Jokowi marah ditanggapi mayoritas negatif oleh publik. Sentimen negatif  (45 persen) jauh lebih banyak dibandingkan sentimen yang positif (25 persen),” kata Didik dalam diskusi daring bertajuk "Memaknai Kemarahan Jokowi" yang digelar secara daring, di Jakarta, Senin (6/7)

Didik juga menyebut bahwa marahnya  pemimpin di depan publik sebagai cerminan pengakuan kinerja yang rendah, namun kemudian menjadi trending isu dan drama, yang menutupi kinerja rendah tersebut.

“Marah juga merupakan cerminan manajemen perencanaan, program, kebijakan dan kualitas sumberdaya manusianya tidak memadai,” katanya. 

Dalam riset tersebut juga melihat sentimen masyarakat dalam perbincangan di media online dan media sosial baik Twitter, Facebook, Youtube maupun Instagram. 

“Ada masalah kepemimpinan publik dalam mengatasi masalah pandemi dan ekonomi (anggaran), yang akan menghasilkan kegagalan melindungi rakyat dari serangan covid-19,” katanya.

Didik menambahkan bahwa kinerja manajemen kebijakan publik mandeg, perencanaan yang berlebihan dengan utang, yang akan berakibat pada kinerja ekonomi, dan dampak ikutan terhadap presiden mendatang, yang akan mewarisi beban utang berat

“Ekonomi Indonesia tetap terjebak pada tingkat usaha mikro informal dengan tingkat produktivitasnya, teknologi, inovasi, ketrampilan yang rendah sehingga pendapatan dan kesejahteraannya rendah. Dengan tingkat kesenjangan tinggi maka kondisi ini rentgan konflik sosial,” katanya.

137

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR