Home Hukum Harga Tak Sesuai Banderol, Demo Aliansi Petani Sawit Ricuh

Harga Tak Sesuai Banderol, Demo Aliansi Petani Sawit Ricuh

Mamuju, Gatra.com - Aliansi petani sawit Sulawesi Barat (Sulbar) bersama dengan Himpunan Mahasiswa Islam cabang Manakarra Mamuju, melakukan aksi unjuk rasa di kantor gubernur Sulbar. Selasa, (7/7). Mereka mendesak pemerintah provinsi Sulawesi barat agar mengeluarkan rekomendasi pembayaran harga Tandan Buah Segar (TBS) sesuai dengan hasil penetapan pada tanggal 23 Juni 2020.

Mereka juga mendesak agar Pemprov Sulbar membuat peraturan gubernur (pergub) penetapan harga TBS di Sulbar. Cabut izin usaha perusahaan sawit yang tidak membayarkan harga TBS sesuai penetapan, dan copot kepala dinas perkebunan Sulbar dan evaluasi tim penetapan harga TBS disulbar.

Aksi unjuk rasa yang sebelumnya berjalan damai tiba-tiba ricuh karena gubernur Sulawesi barat Ali Baal Masdar tak kunjung menemui pengunjukrasa meski telah tiga menyampaikan orasinya. Mereka juga menuding Pemprov Sulbar bersekongkol dengan pihak perusahaan sebab tak mampu memberikan teguran kepada pihak perusahaan yang tidak membayarkan harga TBS sesuai penetapan.

"Kami nilai Pemprov Sulbar bersekongkol dengan pihak perusahaan karena tak mampu menegur pihak perusahaan sawit yang tidak membayarkan harga TBS sesuai penetapan," teriak koordinator aksi Sopliadi.

"Kami juga meminta kepada gubernur Sulbar untuk mencopot kepala dinas perkebunan Sulbar, karena dinilai tidak mampu mensejahterakan petani sawit," tambahnya.

Sementara itu, salah seorang petani dari kabupaten pasangkayu menyampaikan aliansi masyarakat petani Sulbar menggelar aksi unjuk rasa hanya ingin menuntut hak, dan buatkan rekomendasi untuk perusahaan sawit untuk membayar harga TBS sesuai dengan harga penetapan.

"Kami datang dari jauh hanya ingin menuntut hak kami sebagai petani sawit dan bayarkan harga TBS sesuai dengan penetapan," orasi salah seorang petani. Para petani ini juga menuding ada permainan dibalik penetapan harga TBS di Sulbar, karena tidak seragam dengan harga TBS di daerah lain di tanah air.

Aksi saling dorong dengan aparat pengamanan kembali terjadi setelah negosiasi dengan pihak Pemprov tidak membuahkan hasil. Mereka menolak perwakilan yakni asisten I bidang pemerintahan Muhammad Natsir yang ditunjuk gubernur karena dianggap tak mampu mengambil kebijakan terkait rekomendasi Harga TBS. Para pengunjukrasa ingin bertemu dengan gubernur Sulbar Ali Baal Masdar untuk menyampaikan aspirasinya sebagai petani sawit di Sulbar.

Aksi unjuk rasa berlangsung hingga sore hari karena gubernur tak menemui mereka. Pengunjuk rasa mengancam akan membawa massa lebih banyak jika tidak ada solusi atas tuntutan aliansi petani Sulbar.

357