Pati, Gatra.com - Komunitas Kopi Emperan (KKEm) Sokopuluhan, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mempunyai cara unik untuk membangun psikologi anak di masa transisi menuju tatanan hidup baru. Satu diantaranya dengan mendatangkan pendongeng untuk menghibur kanak-kanak desa setempat.

Pegiat KKem Sokopuluhan, Miftahur Rohim mengatakan, selama pagebluk melanda kegiatan belajar mengajar berlangsung secara virtual. Tentu hal ini membuat kanak-kanak yang duduk di bangku TK merasa jenuh karena tidak dapat berinteraksi dan bermain dengan teman sejawat.

“Kami ingin merangsang kembali rasa keingintahua, rasa peka terhadap lingkungan, pendidikan, dan kebersihan melalui dongeng. Apalagi selama ini semua KBM dilakukan secara daring,” ujarnya, Rabu (8/7).

Ia melanjutkan, sehingga ketika generasi emas ini kembali ke sekolah mereka akan terbiasa untuk kembali berinteraksi secara langsung. Apalagi usia mereka sangat dini, sehingga kegiatan yang dapat menumbuhkan jiwa sosial dan membangun psikologi positif penting dilakukan.

“Kami sengaja mendatangkan pendongeng Kak Roh yang sudah sangat kental dengan dunia anak-anak. Karena ada banyak pesan positif dari dongeng. Banyak juga yang belum tahu kalau dongeng juga merupakan warisan nenek moyang, ini salah satu kampanye kami untuk menyemarakkannya,” imbuhnya.

Rohim membeberkan, jika dalam kegiatan tersebut pihaknya sangat memerhatikan protokol kesehatan. Misalnya saja, mengatur tempat duduk sedemikian rupa, masker, serta menyediakan wadah CTPS.

“Dalam kesempatan ini kami juga mempertunjukkan musikalisasi puisi, sajak dan pembacaan cerpen, semuanya syarat dengan muatan khusus untuk anak-anak,” ucapnya.