Home Kesehatan Kasus Chikungunya di Kabupaten Tegal Meningkat saat Pandemi

Kasus Chikungunya di Kabupaten Tegal Meningkat saat Pandemi

Slawi, Gatra.com - Kasus chikungunya di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah melonjak di tengah pandemi Covid-19. Terdapat 44 orang dilaporkan menderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk itu dalam sebulan terakhir.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Joko Wantoro mengatakan, kasus chikungunya tahun ini untuk pertama kalinya muncul di bulan Juni.

"Tahun kemarin tidak ada kasus chikungunya. Baru pada bulan Juni tahun ini muncul di Kabupaten Tegal," kata Joko, Kamis (9/7).

Joko mengatakan, selama Juni, terdapat 44 orang yang menderita penyakit chikungunya di dua desa. Terdiri dari 32 orang di Desa Dawuhan, Kecamatan Talang dan 12 orang di Desa Lemahduwur, Kecamatan Adiwerna.

"Kasus ini muncul setelah kami melakukan PE (penyelidikan ediomologi) terhadap sejumlah orang yang mengalami gejala klinis chikungunya. Setelah kami lakukan penyeledikan, kami temukan 12 orang di Desa Lemahduwur dan 32 orang di Desa Dawuhan," ujar Joko.

Menurut Joko, pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah menyusul munculnya kasus chikungunya di dua desa tersebut. Salah satunya dengan pemberantasan sarung nyamuk di lingkungan setempat.

"Seperti pada umumnya pemberantasan nyamuk dan sarang nyamuk, sudah dilakukan fogging di dua desa episentrum sementara itu," ucap Joko.

Selain itu, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk melakukan langkah-langkah pemberantasan sarang nyamuk antara lain dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan. 

"Masyarakat harus waspada dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya.

Seperti demam berdarah, penyakit chikungunya disebabkan gigitan nyamuk. Gejala klinis penyakit ini demam, sakit kepala, nyeri sendi dan otot serta ruam.

174

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR