Padang, Gatra.com - Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) mengaku, menemukan sejumlah dokumen palsu calon siswa baru SMA dan SMK, dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021.

Dokumen palsu tersebut ditemukan berdasarkan pantauan hasil unggahan ketika calon siswa baru mendaftarkan PPDB secara daring. 

Untuk menghindari jangan sampai terjadinya kecurangan yang sama, pihak verifikator harus kerja keras memverifikasi data dan memastikan keabsahan data pendaftar PPDB tersebut.

"Ada sejumlah masyarakat yang mendaftar anaknya dengan dokumen palsu. Ada contohnya, ada yang mengunggah pakai KK yang ditempel-tempel saja," kata Ketua Panitia PPDB daring Sumbar, Suryanto, Kamis (9/7).

Suryanto mengatakan, pihaknya akan memanggil peserta dengan data yang meragukan, dengan pemeriksaan yang berlapis. Jika terbukti peserta memakai dokumen palsu, dan tidak mampu untuk membuktikannya, maka otomatis data tersebut dipastikan tidak valid. Hal ini bisa merugikan peserta sendiri.

Ia menegaskan, pihak verifikator harus kerja ekstra untuk memastikan keabsahan data pendaftar PPDB tersebut. Salah satunya validitas dengan sistem dan faktual di lapangan. Termasuk memastikan jarak rumah calon peserta didik dengan sekolah, benar-benar sesuai dengan hak-hak masyarakat dengan sistem zonasi.

"Agar tidak ada yang dirugikan, sebab ini menyangkut hak-hak masyarakat berdasarkan sistem zonasi. Jadi perlu pemeriksaan berlapis, baik melalui sistem maupun faktual lapangan," ujarnya.